Rabu 17 Aug 2016 04:05 WIB

Kepala Keamanan Masjid Nabawi: Jangan Bawa Barang Berharga Saat Ibadah

Rep: Amin Madani/ Red: Bilal Ramadhan
Pelataran masjid Nabawi di Madinah.
Foto: Amin Madani/Republika
Pelataran masjid Nabawi di Madinah.

Laporan Langsung Reporter Republika, Amin Madani dari Madinah

 

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kepala Keamanan Masjid Nabawi Abdurrahman Bin Abdullah Al Musyahhan mengimbau kepada jamaah haji Indonesia yang akan dan sedang melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi supaya tidak membawa barang-barang berharganya saat beribadah.

"Diimbau kepada seluruh jamaah untuk tidak membawa barang berharga dan bawa uang secukupnya," kata Abdurrahman saat ditemui di ruang kerjanya di komplek Masjid Nabawi. Selasa (16/8).

Abdurrahman juga mempersilakan kepada petugas haji Indonesia terutama yang bertugas di Sektor Khusus Masjid Nabawi untuk selalu mengadakan koordinasi dengan pihaknya terkait pengamanan calon jamaah haji Indonesia.

"Kami mempersilakan petugas haji Indonesia terus berkoordinasi dengan kami," ujarnya saat bertemu Kepala Daerah Kerja Madinah Nasrullah Jasam.

Dalam pertemuan tersebut, Nasrullah mengatakan pihaknya ingin berkoordinasi karena pada saat ini sudah mencapai masa puncak jamaah karena berkenaan pula dengan pengamanan jamaah haji yang telah tiba di Madinah.

"Kami ingin berkoordinasi dengan pihak Keamanan Masjid Nabawi karena terkait pengamanan barang-barang yang akan dibawa jamaah saat mereka beribadah di Masjid Nabawi," ujar Nasrullah yang didampingi Kepala Seksi perlindungan Jamaah Maskat dan Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi, Selamet Boediono.

Pihak Keamanan Masjid Nabawi juga akan mengumpulkan barang-barang jamaah haji yang ditemukan di areal masjid yang setelah itu akan diserahkan langsung kepada sektor khusus.

"Saat ini golf car yang ada di Nabawi sudah bisa digunakan oleh petugas haji indonesia untuk mengantarkan jamaah yang tersasar di areal masjid Nabawi untuk diantar ke pos seksus," kata Kasektor Khusus Masjid Nabawi Selamet Boediono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement