REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tiga dari 23 perusahaan penyedia jasa katering jamaah Indonesia belum memenuhi permintaan sesuai isi perjanjian kontrak. Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad Hidayat memperingatkan, pihaknya akan mendaftarhitamkan ketiganya jika Rabu (17/8) belum bisa memenuhi kekurangannya tersebut.
"Kami berikan deadline-nya besok (Rabu, 17/8). Apabila besok tidak siap, kami akan melakukan tindakan,’’ kata Arsyad dalam pertemuan dengan 23 perusahaan penyedia jasa katering di Hotel Dar Hadi, Aziziah, Makkah, Selasa (16/8) malam. "Tidak tertutup kemungkinan kami akan blacklist jika itu masih terjadi sampai besok.’’
Ketiga katering tersebut yakni Remas, Ruwad Makkah dan Syallal Asia. Remas mendapat sorotan karena tidak bisa memenuhi persyaratan kontrak yakni koki atau juru masaknya harus orang Indonesia. Sementara, dua perusahaan lainnya bermasalah dalam persoalan sanitasi sehingga higienitas masakan tidak bisa terjamin.
Daker Makkah menerjunkan tim pengawas katering untuk melakukan peninjauan persiapan terutama 11 perusahaan yang baru tahun ini melayani katering jamaah Indonesia. Termasuk ketiga perusahaan yang ternyata belum memenuhi isi perjanjian kontrak kerjasama.
Arsyad mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika ketiga perusahaan tersebut tetap tidak memperbaiki kekurangannya. Daker Makkah masih memberikan kesempatan kepada ketiga katering hingga Rabu (17/8) sebelum kedatangan jamaah di Makkah pada Kamis (18/8).
"Besok kami akan ke lapangan untuk mengecek dan melihat bagaimana progresnya. Dapur yang ternyata tidak memperlihatkan keseriusannya, maka bisa dipertimbangkan untuk di-blacklist," katanya. "Ini bentuk keseriusan kita supaya pelayanan katering jamaah haji Indonesia di Makkah tahun ini bisa lebih baik.’’