Oleh Erdy Nasrul
REPUBLIKA.CO.ID, Dalam hadis yang disahihkan Ibnu Hibban, Rasulullah bersabda, perbanyaklah tawaf sebelum Ka'bah diangkat dari muka bumi. Bangunan yang disebut Rumah Allah ini pernah dirobohkan dua kali. Jika dirobohkan lagi, maka rumah tersebut akan diangkat.
Hujjatul Islam Imam al-Gazali dalam Ihya Ulumuddin menuliskan pengalaman seorang wali yang mengalami penyingkapan spiritual (kasyf). Wali tersebut menjelaskan, meskipun matahari terbenam, tetap saja ada kerumunan orang bertawaf. Di antara mereka ada orang-orang khusus yang disebut abdal. Hingga tibanya fajar, tetap saja ada orang bertawaf. Pasti ada awtad atau orang dari kelompok khusus yang mencapai kasyf mengelilingi Ka'bah.
Jika tak ada yang bertawaf, itu pertanda Ka'bah akan diangkat dari muka bumi. Kalau itu yang terjadi maka manusia akan bangun pada suatu hari dengan tak lagi melihat bekas apa pun yang ditinggalkan Ka'bah.
Hal itu akan terjadi apabila tak ada lagi yang tawaf selama tujuh tahun. Ketika itu Alquran akan diangkat dari mushafnya. Mereka yang membuka Kitab Suci tersebut hanya akan menemukan lembaran kosong. Tak ada satu huruf pun dalam lembaran Alquran.
Kitab yang dibawa Rasulullah itu akan terhapus dari hati setiap insan. Manusia akan kembali kepada syair, lagu, dan kisah jahiliyah. Dajjal kemudian muncul. Nabi Isa turun ke bumi untuk menghancurkannya. Setelah itu kiamat tiba tidak dalam waktu lama, seperti seorang perempuan hamil menunggu kelahiran anaknya.