REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Muasasah Asia Tenggara belum bisa memenuhi permintaan Indonesia agar seluruh jamaah haji Indonesia berada di Mina. Ketua Muasasah Asia Tenggara Muhammad Amin Indragiri mengatakan, setiap negara memang mendapat jatah jamaahnya ditempatkan di wilayah Mina Jadid.
Amin Indragiri menyatakan ini dalam pertemuan Muasasah dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016M di Hotel Dar Alhadi, Azizyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (19/8) malam waktu setempat. Dalam kesempatan tersebut, lelaki yang masih memiliki darah keturunan Indragiri, Riau ini justru meminta petugas PPIH ikut membantu memberikan pemahaman tentang keabasahan Mina Jadid kepada jamaah Indonesia.
‘’Ketua Muassasah meminta para pembimbing ibadah bisa memberikan pengertian bahwa Mina Jadid bagian dari Mina,’’ kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad Hidayat, usai mengikuti pertemuan tersebut.
Arsyad mengatakan ulama besar Arab Saudi sudah banyak mengeluarkan fatwa terkait keabsahan Mina Jadid. Fatwa-fatwa tersebut penting disampaikan kepada jamaah haji Indonesia.
Mina Jadid merupakan perluasan dari Mina. Namun sebagian pihak meragukan keabsahan mabit (bermalam) di Mina, karena lokasinya masih masuk wilayah Musdalifah.
Acara dihadiri oleh perwakilan-perwakilan Muasasah yang membawahi urusan katering, transportasi dan akomodasi pelayanan haji lainnya. Ketua PPIH Arab Saudi, Ahmad Dumyati Basori, dan Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, hadir bersama kepala-kepala sektor dari sembilan sektor yang berada di wilayah Daker Makkah.
Arsyad mengatakan rapat pada Jumat (19/8) malam itu merupakan rapat final persiapan pelayanan jamaah di Makkah. Daker Makkah dan Muasasah sebelumnya melakukan rapat di tingkat sektor dan Maktab.
Muasasah merupakan lembaga perwakilan pemerintah Arab Saudi dalam urusan pelayanan haji, sementara maktab kepanjangan tangan Muasasah di tingkat operasional. Daker Makkah merupakan panitia PPIH di Makkah yang terdiri atas sembilan sektor.
Arsyad menyebutkan rapat final digelar untuk menyatukan persepsi agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan. "Saya melihat Maktab dan Sektor sudah bisa bersinergi,’’ katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
