REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH —- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengimbau calon jamaah haji agar tidak mengabaikan ibadah wajib demi menjalankan ibadah sunnah dalam rangkaian puncak ibadah haji.
Agus menyampaikan hal itu di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (23/8) waktu setempat saat menyambut kedatangan jamaah haji gelombang kedua yaitu kelompok terbang (kloter) 36 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS-36) asal Kabupaten Sumedang, Jawa Barat."Sesuatu ibadah yang wajib janganlah dikalahkan dengan ibadah sunah", kata Agus.
Ia meminta jamaah untuk selalu menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah yang menguras tenaga selama di Arab Saudi yang justru dapat mengganggu pelaksanaan ibadah wajib. Pada kesempatan itu, Agus juga menyatakan komitmen yang dipegang oleh seluruh petugas haji di Arab Saudi untuk memberikan pelayanan terbaik pada jamaah. "Pelayanan bagi jamaah haji Indonesia adalah sebuah kehormatan dan keutamaan bagi kami", katanya.
Sementara itu akibat terlalu kelelahan melakukan umrah sunnah beberapa jamaah dilaporkan mendapatkan perawatan kesehatan. Seorang bahkan dilaporkan meninggal dunia saat melakukan umrah sunnah sehari setelah melakukan umrah wajib.
Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M, yaitu wukuf di Arafah diperkirakan akan jatuh pada 10 September 2016. Jamaah akan mulai digerakkan menuju Arafah sehari sebelumnya. Setelah mengikuti prosesi wukuf, jamaah haji akan menuju Muzdalifah dan Mina. Untuk jamaah nafar awal akan berada di Mina sampai 12 Dzulhijjah (13 September), sedang jamaah yang mengambil nafar tsani akan berada di Mina sampai 13 Dzulhijjah (14 September).
Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) per Selasa (23/8) mencatat akumulasi jamaah rawat jalan sebanyak 19.572 di Madinah, 3.589 di Makkah, dan 554 di bandara. Sedangkan jamaah rawat inap sebanyak 152 di Madinah dan 46 di Makkah.