REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Bus shalawat di Makkah akan melayani sepuluh rute. Setiap rute rata-rata akan ada sekitar 15.000an jamaah haji Indonesia yang akan naik bus salawat dari pemondokan ke Masjidil Haram atau sebaliknya.
Jumlah penumpang jamaah yang mencapai belasan ribu itu tentunya menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Ini pula yang mungkin ditangkap oleh pengelola bus salawat sebagai peluang untuk berjualan VCD dan minyak zaitun di dalam bus.
Pengelola bus shalawat tidak hanya memutarkan rekaman video, tapi juga menawarkan vcd rekaman video tersebut. Di depan bangku pertama di depan pintu masuk bus ditaruh kardus berisikan VCD-VCD dengan bertuliskan ‘Jual CD Sejarah Makkah/Madinah Harga 20 Riyal’.
Di kaca di depan bangku pertama di belakang sopir juga ditempel pengumuman seperti itu. Selain menawarkan VCD, mereka juga menawarkan hati unta, kurma dan minyak zaitun. Hati unta dan kurma dipatok 5 riyal (Rp 17 ribuan). Sementara, minyak zaitun dihargai 20 riyal (Rp 70 ribuan). Minyak zaitunnya pun didisplay di kaca depan bus.
Kosasih, salah satu sopir bus, mengaku hasil penjualan VCD, minyak zaitun atau hati onta diserahkan ke perusahaan. Dia dapat persenan dari hasil penjualan tersebut. ‘’Ya, lumayan buat nambah-nambah,’’ kata sopir asli Indonesia itu yang belum genap dua tahun menetap di Arab Saudi.