Jumat 26 Aug 2016 19:30 WIB

AMPHURI Ingatkan Masyarakat Soal Kesucian Ibadah Haji

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Jamaah Haji Indonesia dan Malaysia dibawa otoritas Bandara International Passay City - Manila Selatan karena menggunakan paspor palsu Filipina menuju Arab Saudi (EPA/Manila International Airport Media Affair)
Foto: EPA/Manila International Airport Media Affair
Jamaah Haji Indonesia dan Malaysia dibawa otoritas Bandara International Passay City - Manila Selatan karena menggunakan paspor palsu Filipina menuju Arab Saudi (EPA/Manila International Airport Media Affair)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penipuan 177 calon jamaah haji Indonesia di Filipina memang mengusik keprihatinan. Hal itu dikarenakan ibadah haji merupakan perbuatan suci dan tidak seharusnya dinodai dengan niatan dan cara yang tidak baik.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Joko Asmoro, mengimbau masyarakat tidak menodai ibadah suci dengan cara berangkat yang tidak baik. "Kalau cara berangkatnya saja tidak benar, bagaimana bisa mabrur," kata Joko, Jum'at (26/8).

Padahal, lanjut Joko, tujuan melaksanakan ibadah haji adalah meraih kemabruran dan Haji merupakan sebuah panggilan. Karenanya, jika Allah SWT mengizinkan kita akan dapat memenuhi panggilan itu, tentu dengan cara yang baik dan benar agar meraih predikat mabrur.

Menurutnya, meski kasus ini akibat ulah agen yang tidak resmi, AMPHURI akan lebih memperketat pengawasan terhadap travel yang bernaung demi menghindari kasus serupa terjadi. Sebab, menurut Joko, tujuan penyelenggara adalah memberi kenyamanan dan melayani jamaah dengan sebaik-baiknya.

Untuk itu, Joko menegaskan AMPHURI akan selalu mengupayakan yang terbaik bagi jamaah, terutama haji khusus yang berangkat bersama anggota. AMPHURI akan memperketat pengawasan bagi seluruh anggota dan akan menindak tegas kalau ada anggota yang berbuat nakal terhadap calon jamaah haji Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement