REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Selasa (30/8), berbagi tips menjaga stamina bagi jamaah haji selama menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
"Pertama dengan menjaga hidrasi dengan banyak minum air," kata Nuchtaruddin seraya menegaskan manfaat minum banyak air dalam kondisi cuaca ekstrem yang menurut teori dapat mencapai 52 derajad celcius saat ibadah wukuf pada 10 September.
Kedua, sambung Muchtaruddin, adalah menghindari melakukan kegiatan di luar tenda dan mengenakan pelindung seperti payung, kaca mata dan masker jika terpaksa berada di tempat terbuka.
Ketiga, mematuhi jadwal dan rute untuk melontar jumrah untuk menghindari terulangnya peristiwa berdesak-desakan di jalur 204 Mina pada 2015 yang menimbulkan jatuhnya ratusan korban jiwa. ''Keempat, menjaga kecukupan gizi dan istirahat menjelang ibadah puncak haji dan, kelima mengendalikan emosi,'' jelas Muchtaruddin.
Menurut dia, jika setiap langkah tersebut dipenuhi maka jamaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan aman dan baik. Sementara itu saat Armina, tambah dia, tim kesehatan telah mengantisipasi sejumlah kasus yang berpotensi banyak terjadi.
Pertama adalah kasus kambuhnya penyakit bawaan akibat cuaca yang ekstrem, terutama penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, gangguan pernafasan dan dementia. "Kelelahan dan cuaca panas memicu kambuhnya penyakit-penyakit bawaan," terang Muchtaruddin.