Kamis 01 Sep 2016 06:59 WIB

Sediakan Makanan Basi, PPIH Arab Saudi Tegur Perusahaan Katering

Rep: Didi Purwadi/ Red: Andi Nur Aminah
 Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilhami Lubis (kedua kiri) bersama Direktur Pembinaan Haji Muhajirin Yanis (kiri) meninjau salah satu dapur perusahaan katering yang mensuplai konsumsi bagi jamaah haji Indonesia di Madinah, Rabu (24/8).
Foto: Republika/ Amin Madani
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilhami Lubis (kedua kiri) bersama Direktur Pembinaan Haji Muhajirin Yanis (kiri) meninjau salah satu dapur perusahaan katering yang mensuplai konsumsi bagi jamaah haji Indonesia di Madinah, Rabu (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016M memberikan teguran terhadap perusahaan katering yang memberikan makanan tak layak konsumsi alias basi kepada calon jamaah haji Indonesia. Panitia haji Indonesia meminta perusahaan katering mengganti makanan yang basi tersebut.

"Sudah ada laporan pelanggaran. Kemarin ada makanan yang tidak layak dikonsumsi jamaah dari salah satu perusahaan katering," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Sri Ilham Lubis, saat sidak layanan katering di Sugiyah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (31/8).

Sri mengatakan PPIH sudah mengirim surat teguran dan meminta perusahaan mengganti makanan yang tidak layak tersebut pada saat itu juga. Kalau melakukan pelanggaran kedua kalinya, perusahaan tersebut tidak hanya harus menggantikan makanannya yang basi itu namun juga dikenakan ganti rugi sebesar 50 persen dari total nilai makanannya yang tidak layak konsumsi tersebut."Misalnya ada 200 prosi, maka dia harus membayar 100 porsi," katanya.

Dia menegaskan jika pelanggaran dilakukan hingga tiga kali, maka kontrak kerja samanya akan diputus. Sri mengatakan tahapan sanksi tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Pihaknya akan memperketat pengawasan agar jamaah tidak mengonsumsi makanan dalam kondisi tidak layak.

Pengawas katering disiagakan di setiap pemondokan calon jamaah haji Indonesia. Ada juga tim sanitasi survelensi (Sansur) yang selalu mengecek makanan yang akan dimakan oleh jamaah Indonesia. "Kalau ada makanan yang tidak layak, tim kita turun dan mengganti makanan tidak layak tersebut," katanya.

Sri mengatakan kasus makanan basi ini terjadi di salah satu pemondokan di Sektor 04. Sri menambahkan pihaknya memberikan penilaian kinerja terhadap semua perusahaan katering jamaah haji Indonesia. PPIH Arab Saudi membuat ranking dari perusahaan-perusahaan katering tersebut.

Hasil rangkingnya nanti akan disampaikan kepada mereka agar bisa saling berkompetisi melakukan perbaikan-perbaikan. "Kalau kita proaktif, mereka akan tahu di mana titik lemah mereka dan kekurangan mereka sehingga tiap hari ada kemajuan dan peningkatan. Itulah tugas kita di sini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement