REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap cuaca pada saat wukuf sebagai puncak ibadah haji, bersahabat di Arafah sehingga seluruh jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya dengan baik.
"Mudah-mudahan tidak ada angin kencang seperti tahun lalu yang menyebabkan beberapa tenda kita roboh. Cuaca bersahabat dan seluruh jamaah haji kita bisa menjalani ibadah wukuf di Arafah dengan baik," kata Menag saat mendarat di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (3/9) malam waktu Arab Saudi.
Menag mengatakan persiapan untuk pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) terus dilakukan termasuk rapat koordinasi dengan Muassasah (pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji) dan maktab (penanggung jawab pemondokan).
Menag juga mengatakan proses pemberangkatan jamaah hingga menjelang hari terakhir, Senin (5/9), tidak mengalami kendala yang berarti. "Semua bisa ditangani dan berjalan sesuai rencana. Mudah-mudahan sampai besok (closing date) akhir kedatangan jamaah haji kita dari Tanah Air, bisa dilaksanakan dengan lancar sehingga kita bisa melaksanakan wukuf di Arafah secara keseluruhan dengan baik," ujarnya.
Setibanya di Jeddah, Menag selaku Amirul Hajj (pemimpin jamaah haji) Indonesia bersama 10 rombongan dan dua stafnya menyapa sejumlah jamaah dari embarkasi Solo dan Lombok. Banyak dari mereka yang kemudian berebut untuk berfoto dengannya.
"Alhamdulillah mereka dalam kondisi cukup baik. Ada satu dua yang perlu penanganan kesehatan, tapi secara keseluruhan senang. Mudah-mudahan tidak terlalu lama dan mereka bisa segera bertolak menuju Mekkah," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga menjelaskan Amirul haj adalah ketentuan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi kepada semua negara yang mengirimkan jamaah haji. "Setiap negara harus ada misi haji, harus ada pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ibadah haji warga negaranya masing-masing. Karenanya setiap negara harus ada misi hajinya yang di Indonesia dikenal sebagai Amirul Hajj," katanya.
Amirul Hajj, ungkap menag, adalah pihak yang bertanggung jawab untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Arab Saudi dan negara-negara lain selama proses haji berlangsung.
Rombongan Amirul hajj juga akan memberikan tausiah dan pembinaan manasik kepada jamaah haji di pemondokan masing-masing.
"Sebagian besar anggota delegasi amirul haj adalah tokoh umat Islam yang memiliki kompetensi menyampaikan manasik haji," katanya seraya menambahkan secara bergilir tokoh organisasi masyarakat Islam bisa bersama dalam Amirul Hajj dalam menjalankan fungsi dan tugas dalam misi haji Indonesia.
Tahun ini rombongan Menag terdiri dari Miftachul Akhyar Abdul Ghoni (Naib/wakil), Marpuji Ali Muanam (Naib), Masusi Mujaid Muskam (Sekretaris), Hasanuddin Abdul Fatah, Abdullah Mubarak Djaidi, Mohammad Siddik Nawab, Masyhurul Khamis Ahmad Kasim, Ahmad Badgdja, Mohammad Tohir, Anung Sugihantono Hadisantoso (anggota), dan Khoirul Huda Basyir, Maryono Kasiman Irorejo (sekretariat).