Senin 05 Sep 2016 13:15 WIB

Amirul Hajj: Seluruh Jamaah Diharapkan Bisa Wukuf dengan Baik

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin .
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin .

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Laporan Didi Purwadi langsung dari Tanah Suci

MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan semua permasalahan bisa ditangani dan segalanya berjalan sesuai rencana. Menag berharap mudah-mudahan sampai closing date penerbangan, kedatangan jamaah dari Tanah Air bisa berjalan lancar.

''Seluruh jamaah haji Indonesia diharapkan bisa melaksanakan wukuf di Arafah dengan baik,'' ungkap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai menjalankan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah, Senin (5/9) dinihari waktu Saudi. 

Menurut menag, persiapan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) terus dilakukan agar mampu memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah haji Indonesia. Menag mengatakan sejauh ini tidak ada permasalahan krusial terkait pelayanan ibadah haji. ‘’Persiapan Armina terus dilakukan. Beberapa kali dilakukan rapat koordinasi dengan Muassasah dan Maktab dan pihak lainnya,’’ kata menag menjelaskan.

Menag Lukman sebagai Amirul Hajj bersama rombongan sebanyak 10 orang plus dua staf terbang ke Arab Saudi dengan menggunakan penerbangan GA-980. Setibanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA) Jeddah, rombongan Amirul Hajj langsung bergerak ke Makkah untuk menjalankan umrah, Senin (5/9) dinihari waktu setempat.

Lukman mengatakan persiapan sudah dilakukan dan akan terus dievaluasi. Dia hanya berharap mudah-mudahan tidak ada angin kencang seperti tahun lalu yang menyebabkan beberapa tenda jamaah roboh. Dia berharap cuaca bersahabat dan seluruh jamaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah wukuf di Arafah dengan lancar.

Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) terus melakukan evaluasi terkait pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia. Secara keseluruhan, kata Lukman, tidak ada kendala yang cukup mendasar.

‘’Paling, hanya terkait masalah visa. Itupun bukan karena keterlambatan, tapi lebih karena adanya koordinasi dan komunikasi yang perlu dibangun lagi di masa mendatang sehingga tidak ada lagi jamaah yang seharusnya berangkat gelombang kedua memaksakan diri berangkat gelombang pertama,’’ katanya. ‘’Karena, hal itu akan merusak konfigurasi atau formasi jamaah yang sejak awal sudah terformat dalam kloter.’’

Dalam kesempatan itu, Menag Lukman mengaku sempat menyapa sejumlah jamaah dari Embarkasi Solo (SOC) dan Lombok (LOP) yang hari itu juga baru tiba di Jeddah. Mereka dalam kondisi cukup baik. Ada satu dua yang perlu penanganan kesehatan, tapi secara keseluruhan senang.

Lukman juga sempat melihat kantor Daker Makkah. ‘’Ruangannya memang tidak terlalu luas, kita terus mengupayakan, mudah-mudahan bisa diperluas. Tapi bersyukur cukup baik dan berdekatan dengan kantor Garuda, sehingga kalau ada yang perlu dikoordinasikan bisa segera dilakukan,’’ katanya.

Menag juga berbicara tentang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Kemenag ingin lebih meningkatkan komunikasi dengan sejumlah KBIH dan petugas di lapangan supaya lebih tegas dan konsisten dalam menjalankan ketentuan. ‘’Ke depan, kita ingin membuat regulasi tidak boleh lagi ada perubahan kloter sehingga tidak ada kasus seperti yang lalu,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement