REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kasi Pengendali PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) Daker Makkah, Muhammad Fahri, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari jamaah haji khusus atas nama Adiwarma terkait keluhan pelayanan dari PIHK yakni PT Happy Prima.
Berdasarkan laporan tersebut, tim pengawas langsung melakukan survey dan mendapati beberapa penemuan. ‘’Jamaah haji PT Happy Prima sebanyak 70 orang tiba di Makkah pada 3 September,’’ kata Muhammad ditemui di kantor Daker Makkah, Syisyah, Arab Saudi, Senin (6/9).
Muhammad mengungkapkan, para jamaah haji khusus PT Happy Prima menginap di hotel transit di wilayah Shaukiyah yang jaraknya 15 kilometer dari Masjidil Haram. ‘’Itu, tidak sesuai dengan program awal yakni menginap di wilayah Roshaifah,’’ ungkap Muhammad.
Muhammad pun mengatakan gedung tempat menginap mereka juga tidak terawat dan fasilitasnya buruk. Sebagian wc banjir, tidak ada shower, air mandi hanya ditampung di ember, lift mati, tidak ada ruang lobi dan satu kamar diisi 12 orang.
Pada awal umrah perdana, katanya, jamaah pulang dari Masjidil Haram dengan tidak disediakan bus. Akses transportasi ke Masjidil Haram pun sulit. ‘’Di samping itu, PT Happy Prima tidak menyediakan tenaga medis dan tenaga pengawas,’’ katanya.
Dalam rombongan tersebut, ungkap Muhammad lebih lanjut, ada satu jamaah atas nama Zakaria Mattjik Salim dalam keadaan sakit. ''Karena tim pengawas saat itu tidak menemukan adanya tenaga medis dalam rombongan jamaah tersebut, mereka akhirnya membawa Zakaria ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah untuk mendapatkan perawatan.''
Muhammad mengatakan sudah mengirim surat ke Happy Prima agar memberikan jawaban dan pertanggungjawabannya. Namun, Muhammad mengaku sejauh ini belum ada pihak perwakilan Happy Prima yang melapor ke Seksi Pengendali PIHK Daker Makkah.