Rabu 07 Sep 2016 13:04 WIB

Kereta Api Mudahkan Transportasi Jamaah Haji

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
   Kereta Mashair melayani transportasi jamaah haji di Mina, Arafah dan Muzdalifah.  (Sabq/Abdul Malik Surur)
Kereta Mashair melayani transportasi jamaah haji di Mina, Arafah dan Muzdalifah. (Sabq/Abdul Malik Surur)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Arab Saudi telah mulai menggunakan kereta api atau metro haji untuk mengangkut jamaah haji sejak 2010 lalu. Metro haji yang dikenal dengan The Mashaer Railway telah mengurangi waktu perjalanan jamaah haji.

Dilansir dari Arabnews, Rabu (7/9) biasanya jamaah haji menghabiskan waktu hingga berjam-jam dari kamp hingga ke jembatan jamarat untuk melontar jumrah. Tetapi dengan metro haji, mereka hanya membutuhkan beberapa menit saja.

Selain itu, jamaah haji diuntungkan dengan Metro Haji mengingat lokasi jamarat yang sangat padat. Penggunaan metro ini mempertimbangkan kelemahan ketika menggunakan bus.

 

Banyak pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas, belum lagi adanya kerusakan kendaraan, bahkan ketika kemacetan terjadi jamaah harus duduk diam selama enam hingga tujuh jam. Kereta api dilengkapi dengan jalur kereta sepanjang 18,2 kilometer yang terbagi menjadi tujuh jalur.

Stasiun kereta lengkap dengan fasilitas eskalator dan gerbang sensor otomatis untuk pemegang tiket. Ruang tunggu dilengkapi dengan AC dan mampu menampung tiga ribu jamaah haji.

Metro Haji menghubungkan sembilan stasiun utama, tiga di Arafah, tiga di Mina dan tiga di Muzdalifah dengan stasiun akhir di jembatan Jamarat. Saat ini Saudi memiliki 17 kereta dengan masing-masing kereta sebanyak 12 gerbong dan 60 pintu di setiap sisi.

Setiap kereta dapat memuat 250 jamaah haji, 50 duduk dan 200 berdiri. Kereta ini dapat mengangkut 72 ribu penumpang per jam dengan kecepatan 80 hingga 120 kilometer per jam.

Kereta ini beroperasi menggunakan remote control dan dapat mengangkut 3.500 jamaah haji sekali jalan. Sebanyak 27 warga Saudi dilatih untuk mengemudikan kereta selama enam bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement