Jumat 09 Sep 2016 18:46 WIB

Hasil Temuan Anggota DPR di Tanah Suci: Katering Bermasalah

Rep: rahmat fajar/ Red: Damanhuri Zuhri
Wakil Ketua DPR RI, Ledia Hanifa Amalia
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua DPR RI, Ledia Hanifa Amalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amalia mengatakan, masih ditemukan katering bermasalah yang diterima jamaah haji di Makkah.

Hal tersebut setelah dirinya melakukan kunjungan ke beberapa pemondokan di wilayah Mahbas Jin dan Syisah Raudhah.

"Terungkap dua masalah katering yang muncul adalah soal nasi yang belum matang dan lauk yang hampir basi sehingga tidak bisa dikonsumsi jamaah," ungkap Ledia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Jumat (9/9).

Ledia menjelaskan, basinya lauk dan sayur karena beberapa faktor. Misalnya sayur cenderung menggunakan baham frozen yang tidak segar. Akibatnya, akan cepat basi setelah pengolahan.

Selain itu, ungkap Ledia lebih lanjut, apabila penyimpanan dan pengolahannya tidak tepat, maka akan cepat basi. Terkait nasi yang belum matang karena terlalu cepat diangkat sebelum purna.

"Kedepannya hal ini harus menjadi catatan khusus pemerintah pada katering yang bersangkutan dan katering lain secara umum. Sebab urusan konsumsi bagi jamaah adalah urusan krusial," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Di samping itu, lanjutnya, jamaah haji juga kesulitan mencari makanan setelah jatah katering di Makkah berakhir 6 September lalu. Terutama jamaah yang tinggal di pemondokan yang tidak tersedia kantin.

Di Makkah, jamaah haji mendapatkan makan 24 kali. Setelah itu jamaah harus mencari sendiri selama berada di Makkah. Bagi jamaah yang pemondokannya tidak tersedia kantin harus mengantre di pemondokan yang tersedia kantin. Jamaah juga ada yang harus membeli makanan di kaki lima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement