REPUBLIKA.CO.ID, ARAFAH -- Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) melakukan sweeping ke hotel-hotel tempat pemondokan jamaah haji Indonesia di Makkah untuk memastikan tidak ada jamaah yang tertinggal ke Arafah. Semua pemondokan sudah diperiksa dan tidak ada jamaah tertinggal.
"Semua sektor pemondokan sudah di-sweeping, Masjidil Haram juga sudah berkali-kali. Mudah-mudahan aman," ujar Kepala Seksi Linjam PPIH Arab Saudi, Wagirun Tupan Towinangun, Ahad (11/9).
Mengingat wukuf di Arafah merupkan rukun haji, belasan personel linjam dari unsur TNI-Polri dikerahkan untuk memastikan tidak ada jamaah tertinggal sehingga tidak melaksanakan wukuf. Tanpa wukuf di Arafah maka ibadah haji menjadi tidak sah.
Jumlah jamaah haji regular mencapai 155.200 orang yang terdiri atas 154.049 jamaah haji dan 1.151 petugas haji daerah. Mereka ditempatkan di hotel-hotel bintang tiga yang tersebar di enam wilayah yaitu Syisyah, Jarwal, Misfalah, Mahbas Jin, Raudloh dan Aziziah.
Jamaah haji diberangkatkan secara bertahap ke Arafah sejak Sabtu (10/9) pagi waktu setempat. Gelombang pemberangkatan pertama dimulai dari pukul 07.00 pagi sampai 12.00 waktu setempat.
Pemberangkatan gelombang kedua pada pukul 13.00 sampai 16.00 dan gelombang ketika dari 16.00 waktu Saudi sampai selesai sekitar pukul 00.00 dini hari.
Wagirun mengatakan pihaknya memang mendapat laporan pada Jumat sore bahwa ada jamaah yang tidak pulang sejak Rabu. Semua personel linjam diturunkan ke Masjidil Haram.
"Alhamdulillah, jamaahnya sudah kembali," katanya. "Rupanya bapak itu sengaja bermalam dan berlama-lama di Masjidil Haram jelang Armina tapi tidak pamit."