REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Masjidil Haram bakal memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 1,8 juta jamaah haji pascaekspansi nanti. Penambahan kapasitas ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji dan umrah.
Dilansir dari Arab News, Selasa (13/9), Raja Salman meluncurkan lima proyek besar tahun lalu, termasuk pembangunan terowongan pejalan kaki, proyek utama ekspansi bangunan, stasiun layanan pusat Masjid Agung, dan jalan lingkar pertama. Ia menginstruksikan untuk memanfaatkan ruangan yang tersedia di dalam gedung lebih dahulu.
Menurut media lokal, instruksi juga dikeluarkan untuk memanfaatkan dari semua lantai untuk menampung hingga 1.000.850 jamaah di Masjidil Haram dan memungkinkan 107 ribu orang tawaf per jam. Kapasitas toilet dan tempat wudhu berjumlah sekitar 16.300 unit.
Eskalator dan lift beroperasi sepanjang waktu di Masjidil Haram, di samping sistem pendingin cuaca, pencahayaan, sound system, sistem pengawasan TV, dan sistem pengendalian kebakaran.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan mengungkapkan bahwa proyek dalam ekspansi lanjutan ketiga dari Masjidil Haram ini termasuk bangunan utama Masjid Agung, Masaa dan Mataf, kotak eksternal, jembatan, teras, layanan pusat, layanan terowongan, rumah sakit dan terowongan pejalan kaki, stasiun transit dan jembatan yang mengarah ke Masjidil Haram, jalan lingkar pertama sekitar masjid dan infrastruktur, termasuk pembangkit listrik dan penampungan air.
Laporan itu mengatakan area pembangunan telah mencakup luas 1,47 juta meter persegi dan perluasan 320 ribu meter persegi untuk menampung 300 ribu jamaah. Pembangunan kawasan yang tercakup dalam proyek ini adalah perluasan 175 ribu meter persegi untuk menampung 280 ribu jamaah, sedangkan daerah jembatan adalah 45 ribu meter persegi untuk menampung 50 ribu jamaah.
Wilayah pembangunan di seputaran gedung-gedung layanan sebanyak 550 ribu meter persegi untuk menampung 310 ribu jamaah, selain 263 ribu meter persegi luas dari teras timur untuk mengakomodasi 150 ribu jamaah.
n Kabul Astuti
http://www.arabnews.com/node/983536/saudi-arabia
Ikuti Whatsapp Channel Republika