REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Tiga orang jamaah haji Embarkasi Hang Nadim Batam dari Provinsi Jambi dan Kalimantan Barat terpaksa dirawat di rumah sakit Arab Saudi akibat penyakit yang dideritanya.
Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam Syahbudi di Batam, Selasa (13/9), mengungkapkan tiga jamaah yang dirawat yaitu Muhairiyah Muhammad Aini dan Bakri Fahruddin Baid dari Jambi dan Nahwi Zar'i Tahir Ghaffar Putih dari Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan Muhairiyah Muhammad Aini (61) tergabung dalam Kloter 18 dirawat di RS Mina Alwadi sejak 12 September 2016, sementara Bakri Fakhruddin Baid (66) tergabung dalam Kloter 19, juga dirawat di RS Mina Alwadi. Dan Nahwi Zar'i Tahir Ghaffar Putih (71) tergabung dalam Kloter 12 dirawat di RS King Fahad Mad, Madinah. "Itu berdasarkan data yang kami terima dari Siskohaj," katanya.
Sedangkan mengenai seorang haji asal Kabupaten Bintan Kepri yang sempat dirawat di Rumah Sakit di Arab Saudi, ia mengatakan belum mendapatkan kabar terbaru. Sementara itu, berdasarkan laporan dari tim PPIH di Mekah, kondisi jamaah yang lain relatif baik.
Sementara pelaksanaan wukuf di Arafah juga berjalan baik, tidak seperti tahun sebelumnya di mana banyak jamaah haji yang jatuh sakit hingga meninggal saat wukuf, maka tahun ini tidak ada.
"Ini juga berkat kerja keras tim kesehatan, apalagi dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan yang baru, yang melarang jamaah cuci darah dan lain-lain untuk berangkat saat di embarkasi," jelasnya.
Hingga saat ini, PPIH mencatat enam orang jamaah haji Embarkasi meninggal di Tanah suci. Enam orang yang meninggal itu adalah Boniatun Dulkahir Kartak Dulkahir (59) asal Kabupaten Merangin, Jambi yang tergabung dalam Kloter 17 meninggal di RS Arab Saudi, 2 September 2016 akibat gangguan kardiovaskular.
Kemudian, Wahono Wilk Bin Walijo Waliyo Kartodimejo (65) asal Kota Pekanbaru, Riau yang tergabung dalam Kloter 2 meninggal di RS Arab Saudi, 25 Agustus 2016 akibat Malignant Neoplasm.
Mohammad Nasir Bin Abdul Hamid (63) asal Kabupaten Bengkalis, Riau yang tergabung dalam Kloter 10 meninggal di pemondokan, 22 Agustus 2016 akibat penyakit kardiovaskular.