Rabu 14 Sep 2016 01:50 WIB

Petugas Sita Tiga Ton Zamzam pada 2015

  Petugas Garuda Indonesia menyita air zamzam dari barang bawaan jamaah haji Indonesia di fasilitas baggage handling Garuda Indonesia, Jeddah, Selasa (29/10).    (Republika/Yogi Ardhi)
Petugas Garuda Indonesia menyita air zamzam dari barang bawaan jamaah haji Indonesia di fasilitas baggage handling Garuda Indonesia, Jeddah, Selasa (29/10). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, Arsyad Hidayat mengungkapkan pada musim haji 2015, petugas menyita tiga ton air zamzam dari jamaah haji menjelang kepulangan ke Tanah Air.

"Kita sosialisasikan kepada jamaah haji Indonesia di setiap sektor, tapi dalam kenyataannya tetap ada saja jamaah yang coba-coba. Tahun lalu sampai tiga ton air zamzam disita di Madinatul Hujjaj," ungkap Arsyad di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Selasa (13/9).

Ia mengatakan peristiwa tersebut selalu terulang setiap tahun dan jamaah makin kreatif setiap tahunnya. Sayangnya tahun ini Madinatul Hujjaj atau "city check in" ditiadakan sehingga barang-barang jamaah akan dikirim langsung ke bandara. "Kalau di bandara, artinya barang tersebut akan dicek pihak keamanan Arab Saudi," katanya.

Arsyad mengkhawatirkan, jika pihak keamanan Arab Saudi memutuskan menahan koper-koper tersebut sehingga membuat keterlambatan penerbangan atau justru jamaah pulang tanpa membawa koper.

Untuk mengantisipasi hal itu, petugas PPIH akan memulai pemeriksaan koper dua hari sebelum kepulangan di pemondokan. Rencananya akan digunakan alat deteksi cairan untuk mempermudah pemeriksaan.

Arsyad menyebutkan, jamaah kelompok terbang (kloter) awal gelombang pertama akan pulang pada 17 September dini hari sehingga diharapkan mengambil nafar awal atau menyelesaikab haji lebih awal.

"Waktu yang tersedia sempit sekali. Kalau nafar awal selesai tanggal 14 September, setelah itu mereka harus melakukan tawaf perpisahan. Tanggal 15 kita harus segera melakukan penimbangan barang," katanya.

Pemulangan tahap pertama akan melibatkan tujuh hingga delapan kloter melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah. Jamaah, menurut Arsyad, akan diberangkatkan dari Makkah menuju Jeddah 10 jam sebelum jadwal penerbangan.

"Karena ketentuan Arab Saudi minimal enam jam sebelum take off sudah ada di bandara. Kalau persiapan dua jam dan perjalanan dua jam berarti perlu 10 jam dari keberangkatan ke bandara," katanya menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement