REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong mengakui proses pelaksanaan ibadah haji memang masih terdapat kekurangan. "Ya benar, masih banyak yang perlu diperbaiki, terkait hak dan kewajiban para jamaah juga fungsi pelayanan haji oleh pemerintah. Masalah yang masih perlu perhatian adalah akomodasi, konsumsi, kesehatan dan transportasi," jelas dia kepada Republika.co.id, Rabu (14/9).
Baik pemerintah Arab Saudi dan Kementrian Agama Indonesia, dia mengatakan bertanggung jawab atas adanya masalah dalam akomodasi. Mereka masing-masing harus bertanggung jawab dengan tugasnya.
Mengatasi masalah yang terjadi pada tenda dan pendingin saat di Armina, Ali menyarankan agar adanya pembuatan tenda permanen dengan instalasi listrik, air dan infrastruktur perhubungan. Ini tentu menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi.
Dia mengatakan, Kementrian Agama sebelumnya telah menyarankan perlunya dibuat instalasi listrik dan air sebelum pelaksanaan haji. Tampaknya ini belum direalisasikan.
Terkait beberapa makanan yang basi saat diberikan kepada jamaah haji, Ali mengatakan akan mengevaluasi penyebabnya. Karena masalah makanan basi ini, setiap maktab berbeda-beda jadwal pelaksanaan ibadah.
Sehingga seharusnya pembagian makanan pun dibagi sesuai jadwal maktab. Masalah konsumsi juga terkait dengan sistem transportasi dari maktab di Makkah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina dengan jarak yang berbeda-beda jauhnya.