REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia baik nafar awal atau nafar akhir, telah melakukan lempar jumrah sejak dua hari yang lalu. Sebagian besar jamaah memilih melakukan nafar awal dimana melempar jumrah terakhir pada Rabu (14/9) lalu.
Mengutip data yang ada, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, jamaah lebih banyak memilih nafar awal. "Data ternyata lebih banyak yang memilih nafar awal. Sebanyak 62,7 persen dari total jamaah haji reguler itu menempuh nafar awal. Sementara sisanya 37,3 persen mengambil nafar tsani atau nafar akhir," kata Lukman saat berbincang dengan Media Center Haji (MCH) di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (16/9) sore jelang keberangkatan ke Tanah Air.
Data jamaah nafar awal dan nafar akhir sebelumnya relatif hampir sama. Sehari jelang lempar jumrah pada 12 September, data yang dihimpun Daker Makkah dari Sektor-sektor menunjukkan jumlah jamaah nafar awal sebanyak 63.310 atau 40,7 persem dari total jamaah 155.200 orang. Jumlah jamaah nafar akhir sebanyak 62.991 orang (40,5 persen), sementara sebanyak 18,8 persen belum menentukan pilihan saat itu.
Menag mengatakan, seluruhnya jamaah sudah berada di Makkah. Bahkan, sudah ada kloter yang meninggalkan Makkah menuju Jeddah untuk terbang menuju Tanah Air pada Sabtu ini.
Gelombang I kepulangan jamaah sudah dimulai pada Sabtu ini melalui bandara internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah. Sementara gelombang II kepulangan akan terlebih dahulu ke Madinah pada 22 September untuk melakukan shalat Arbain. "Mereka secara berangsur akan menuju Madinah untuk tinggal sekitar 8-9 hari guna menjalani arbain lalu bertolak ke tanah air dari bandara Madinah," kata Menag.




