REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka kematian pada tahun lalu. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menilai hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Kemenkes dalam melakukan langkah preventif.
‘’Angka jamaah haji wafat dibanding tahun lalu jumlahnya mengalami penurunan,’’ ungkap Menag ketika berbincang dengan Media Center Haji (MCH) di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (16/9) sore waktu Saudi. ‘’Sampai hari ini ada 128 jamaah kita yang wafat.’’
Hingga memasuki hari ke-38 atau sehari setelah rampungnya prosesi lempar jumrah, tercatat sebanyak 128 jamaah haji Indonesia meninggal dunia. Pada hari ke-38 yang sama tahun lalu, jumlah jamaah wafat mencapai 186 orang. Jumlah tersebut di luar jumlah korban Mina tahun lalu yang mencapai seratusan jamaah.
Menag mengatakan penurunan jumlah kematian jamaah haji Indonesia karena tim kesehatan yang berada di bawah Kemenkes sejak beberapa waktu lalu telah melakukan berbagai langkah preventif. Langkah tersebut dilakukan agar tingkat kesehatan jamaah haji Indonesia bisa lebih dini dipantau. ‘’Sehingga, hasilnya seperti yang kita dapat sekarang ini,’’ kata Lukman.
Namun, data jumlah kematian jamaah haji Indonesia masih terus bergerak. Data Siskohat Kesehatan per 17 September mencatat jumlah jamaah wafat sudah mencapai 163 jamaah.
Sementara, tahun ini jamaah yang disafariwukufkan sebanyak 143 orang. Mereka adalah jamaah yang karena kondisi kesehatannya disafariwukufkan baik dalam keadaan berbaring maupun duduk. Sementara jamaah yang wafat dibadalhajikan, baik yang wafat di embarkasi maupun yang wafat sebelum wukuf.