REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tiga kopor jamaah haji Indonesia kelompok terbang pertama debarkasi Banjarmasin (BDJ 01) dibongkar di Bandara King Abdul Aziz Jeddah karena terbukti membawa air zamzam yang dilarang dalam penerbangan.
"Pada hari pertama penimbangan, kopor langsung dikirim ke bandara. Kami mendapatkan kabar dari Jeddah, ada tiga tas yang di dalamnya ada air zamzam dan itu sudah kami bongkar untuk dikeluarkan," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat usai memantau pemulangan jamaah haji BDJ 01 di Mifalah, Mekkah, Sabtu dini hari waktu Arab Saudi.
Menurut Arsyad, ketiga kopor tersebut langsung dibongkar untuk mengeluarkan air zamzam tersebut. Ia menegaskan, semua kopor harus steril dari barang terlarang dalam penerbangan, termasuk air zamzam.
Arsyad menilai jumlah tiga kopor dari total 300 kopor jamah BDJ 01 menunjukkan mayoritas jamaah sudah memiliki kesadaran tentang larangan menyimpan air zamzam di dalam kopor. "Sosialisasi yang kami lakukan selama ini efektif. Mudah-mudahan ke depan sama," harapnya.
Arsyad mengingatkan, adanya air zamzam atau barang terlarang di kopor jamaah bisa menyebabkan keterlambatan pesawat yang akan berdampak pada penerbangan selanjutnya. Selain itu, dimungkinkan juga jamaah pulang tanpa membawa kopor karena otoritas bandara memutuskan untuk tidak mengangkutnya.
"Kami tidak menginginkan kondisi ini. Karenanya, mohon bantuan seluruh jamaah haji agar kondisi awal yang sudah baik ini bisa dipertahankan," ungkap Arsyad Hidayat penuh harap.
Dijumpai saat akan diberangkatkan menuju Jeddah, yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Mekkah, jamaah BDJ 01 mengaku setelah mendapat arahan dan risikonya jika melanggar dari Kepala Daker dan Kepala Sektor terkait larangan barang bawaan.
Selain BDJ 01, ada delapan kloter lain yang dijadwalkan pulang pada 17 September yaitu Kloter 1 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 10.00 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 7561.