REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Ketika dilarang memasukkan air zamzam dalam tas koper, beberapa jamaah ternyata menyiasatinya dengan menaruh air zamzam di dalam tas tentengan.
Fakta tersebut ditemukan ketika pihak penerbangan melakukan pengecekan terhadap barang bawaan jamaah yang melakukan penerbangan kloter pertama kepulangan pada Sabtu (17/9)
‘’Selama di dalamnya tidak terdapat air zamzam, tas tentengan akan diloloskan. Tetapi, di dalam tas tenteng ternyata juga masih terdapat air zamzam,’’ ungkap Ketua Sektor 1 Daerah Kerja Bandara, Mulyo Widodo, kepada wartawan Media Center Haji (MCH) di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/9).
Mulyo mengungkapkan memasukkan air zamzam ke dalam koper ataupun tas tentengan itu melanggar aturan. Tiap jamaah sudah dibagikan lima liter air zamzam yang akan dibagikan saat mereka tiba di debarkasi masing-masing. Oleh karena itu, jamaah tidak perlu membawanya dalam tas bawaan mereka.
Selain melanggar aturan, ungkap Mulyo, membawa air zamzam dalam tas barang bawaan juga bisa membahayakan penerbangan. Pihak Garuda Indonesia dan Saudi Airlines pun melakuka sweeping agar tidak terjadi hal-hal seperti tumpahnya air di dalam bagasi.
Mulyo mengatakan pihaknya juga akan lebih intens dalam menyosialisasikan kepada jamaah terkait barang-barang yang tidak boleh dibawa dalam koper atau tas tentengan. ‘’Kami akan lebih getol dalam melakukan sosialisasi agar jamaah mematuhi ketentuan yang ditetapkan penerbangan,’’ katanya.
Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttaman, sebelumnya mengatakan kloter awal kepulangan jamaah haji Indonesia dimulai Sabtu ini.
Kloter 01 dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ) menjadi kloter pertama yang diterbangkan pulang menuju Tanah Air. Pada Sabtu, ada delapan kloter lainnya yang juga diterbangkan menuju Tanah Air.