Ahad 18 Sep 2016 19:29 WIB

'Kucing-kucingan' demi Air Zamzam

Jamaah haji saat mengambil air zamzam.
Foto: Antara
Jamaah haji saat mengambil air zamzam.

REPUBLIKA.CO.ID, "Sudah punya 20 botol," kata Nisih (43 tahun), jamaah asal embarkasi Solo, Jawa Tengah ditemui di Terminal Syib Amir sebelum puncak haji wukuf di Arafah.

Ibu lima anak itu pun berbagi tips dan trik untuk menyembunyikan air zamzam yang dikemas dalam botol bekas air mineral ukuran 330 ml. "Dijamin tidak ketahuan petugas," katanya yang diamini oleh rekannya sesama jamaah dari embarkasi Jakarta Bekasi dan Ujung Pandang.

Saat ditanya untuk apa 20 botol air zamzam, karena nantinya seluruh jamaah haji masing-masing akan menerima lima liter air zamzam di Tanah Air sehingga ia dan suaminya total akan membawa pulang 10 liter, Nisih mengatakan, bahwa air zamzam adalah oleh-oleh yang paling ditunggu dari haji.

"Tidak cukup 10 liter karena semua tamu pasti berharap kebagian," ujarnya sambil tersenyum.

Nisih dipastikan bukan satu-satunya. Sekeras apapun imbauan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bahwa jamaah dilarang membawa air zamzam, setiap tahunnya akan selalu muncul trik baru untuk mencoba menyembunyikan botol-botol air itu di antara barang bawaan jamaah.

Menyelundupkannya keluar Tanah Suci karena jatah lima liter dinilai jauh dari cukup. Sekalipun berulangkali tidak sedikit yang berhasil disita oleh petugas, tak sedikit pula yang akan terus mencoba.

"Mereka itu prinsipnya mencoba, siapa tahu berhasil," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat di kantornya di kawasan Syisyah pekan ini saat menjelaskan proses razia air zamzam dari kopor jamaah.

Kenapa jamaah rela kucing-kucingan dengan petugas demi air zamzam? KH Ihsanuddin Abdan, pengasuh Pondok Pesantren Awaliyah Alawi Magelang, Jawa Tengah yang juga bagian dari tim Konsultan Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Mekkah, menjelaskan bahwa sejumlah keutamaan air zamzam telah disebutkan dalam hadis. "Salah satunya adalah penawar penyakit," katanya. Oleh karena itu, wajar jika air zamzam diinginkan oleh jutaan umat muslim dari seluruh dunia.

Bagi Kota Makkah yang terletak di antara bukit-bukit batu, keberadaan sebuah sumur yang dalam arti linguistiknya, adalah banyak atau berlimpah itu dinilai sebagai sebuah keajaiban tersendiri bagi banyak pihak.

Sumur zamzam yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sekitar 20 meter sebelah timur Kabah, dipercaya oleh umat Islam sebagai mata air suci yang muncul ribuan tahun lalu ketika Malaikat Jibril menghentakkan kakinya atas perintah Allah SWT di antara dua bukit, Safa dan Marwa, untuk membantu Siti Hajar --istri Nabi Ibrahim-- memberi minum anaknya yang kehausan.

Setelah ribuan tahun, air dari mata air tersebut tercatat tidak pernah kering. Ketika warga Mekkah harus mengimpor kebutuhan air harian mereka dari Jeddah, sumur zamzam terus mengeluarkan airnya bagi jutaan jamaah dan musafir di Masjidil Haram.

Tak hanya itu, setiap senja turun puluhan orang telah siap dengan galon-galonnya di pelataran belakang Masjidil Haram guna mengambil air zamzam. Pada musim haji, setiap pemondokan, lazimnya juga menyediakan galon khusus berisi air zamzam untuk konsumsi jamaah.

Jadi sekalipun kota itu terlihat tandus dan kering, orang cukup membawa botol ke Masjidil Haram dan dapat membawa pulang air gratis tak perlu membayar 1 riyal untuk air mineral ukuran 330 ml yang banyak dijual di pedagang kaki lima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement