Selasa 20 Sep 2016 15:08 WIB

Kesaktian Pelanggar Lalu Lintas

  Sangat disayangkan, pemudik dengan kendaraan sepeda motor ini melupakan keselamatan anak mereka karena tidak memberinya alat pelindung kepala (helm) seperti yang mereka gunakan.(Aditya Pradana Putra/Republika)
Sangat disayangkan, pemudik dengan kendaraan sepeda motor ini melupakan keselamatan anak mereka karena tidak memberinya alat pelindung kepala (helm) seperti yang mereka gunakan.(Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari rombongan 20 orang yang melakukan konvoi dengan sepeda motor mendapat teguran polisi yang sedang razia karena semuanya tak pakai helm. Pak Polisi mengomel keras meski kali ini para pelanggar masih diberi toleransi alias tidak ditilang.

Semua pengendara patuh kecuali satu orang. Ya, karena sudah mengenakan peci putih, seorang pemuda merasa tidak perlu memakai helm.

"Temen-temen Anda sudah pakai helm. Kenapa Anda tidak pakai?" Tanya polisi kepada pemuda berpeci putih itu.

"Pakai peci itu lebih berpahala daripada pakai helm, Pak. Lagian, memang ada dalilnya harus pakai helm?"

Pak Polisi cuma garuk-garuk kepala, mundur pelan-pelan, dan membiarkan rombongan melanjutkan aksinya.

Di perempatan berikutnya, pemuda tersebut kembali kena semprit polisi. "Maaf, Mas. Menurut peraturan, semua pengendara motor mesti pakai helm," imbau polisi.

"Bapak menghina peci saya. Bapak anti Islam?"

Mendengar kata-kata itu, sang polisi keder. Tak berani membantah, apalagi menilang.

Di dua perempatan berikutnya, sang pemuda kembali kepergok polisi dan lagi-lagi berhasil lolos dengan "dalil" mematikan. Hingga akhirnya rombongan kena musibah besar. Jembatan yang mereka lewati ambruk dan menyebabkan semua pengendara menderita gegar otak. Kecuali pemuda berpeci putih itu.

Para dokter heran. Dengan kepala nyaris terbelah, bagaimana mungkin pemuda ini selamat dari gegar otak? Sungguh ajaib!

Setelah tim dokter bedah melakukan pemeriksaan, akhirnya terbongkar: ternyata di kepala pemuda tersebut enggak ada otaknya.

Sumber: NU Online

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement