REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Direktur Departemen Paspor Saudi (Jawazat) Kolonel Badr al Mutairi mengatakan telah menemukan tiga jamaah haji menggunakan visa palsu saat melakukan pengecekan di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Dilansir dari SaudiGazette, Selasa (20/9) al Mutairi tidak mengungkapkan nama atau kebangsaan pemegang visa palsu, tetapi pihaknya akan segera medeportasi mereka. Bandara Madinah memiliki 90 peralatan untuk memeriksa dokumen perjalanan dan visa untuk menghindari pemalsuan. Mereka juga memiliki tiga lounge keberangkatakan dengan 62 counter paspor untuk proses pengecekan.
Sejak Ahad sebanyak 9.500 jamaah haji telah meninggalkan Madinah. Sebelum pulang, mereka harus melakukan pemeriksaan sidik jari melalui 62 perangkat. "Mesin sidik jari digunakan untuk jamaah haji lansia dan penyandang disabilitas. pengecekan pasport pun tak sampai satu menit," jelas dia.
Lebih dari 600 personil Jawazat dikerahkan untuk memberikan layanan secepat mungkin. Setelah musim haji berakhir, Kementrian Haji dan Umrah Saudi meminta perusahaan haji lokal yang izinnya berakhir tahun ini untuk mengajukan perpanjangan pada (2/10) mendatang.
Perusahaan yang mengajukan perpanjangan harus memiliki surat bebas kejahatan dari kepolisan dan laporan catatan sipil dari Departemen urusan sipil. Perpanjangan izin akan berakhir pada (13/11) mendatang.