Rabu 28 Sep 2016 02:13 WIB

Besok, 3.694 Boks Akhiri Layanan Katering Jamaah di Makkah

Karyawan perusahaan Al Andalus, katering yang melayani konsumsi calon jamaah haji di Madinah, menyiapkan paket makan malam ke dalam boks untuk selanjutnya didistribusikan ke hotel-hotel calon jamaah haji.
Foto: Republika/ Amin Madani
Karyawan perusahaan Al Andalus, katering yang melayani konsumsi calon jamaah haji di Madinah, menyiapkan paket makan malam ke dalam boks untuk selanjutnya didistribusikan ke hotel-hotel calon jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Salah satu layanan yang diberikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bagi jAmaah haji Indonesia ketika berada di Makkah adalah katering. Kepada setiap jAmaah, PPIH memberikan paket katering selama dua belas hari, makan siang dan makan malam.

Berlangsung sejak 15 Dzulqadah 1437H atau 18 Agustus 2016, layanan katering di Makkah ini akan berakhir Rabu (28/9). "Betul besok terakhir. Sebanyak 3.694 boks akan diberikan kepada 9 kloter utuh dan 1 gabungan dari JKG 46, UPG 27, BTJ 9, dan LOP 11. Mereka adalah jemaah haji gelombang kedua yang baru menerima layanan katering setelah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina)," kata Kepala Seksi Katering Daker Makkah Evy Nuryana Rifai, Selasa (26/09).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Layanan katering di Makkah berhenti menjelang pelaksanaan puncak haji, wukuf di Arafah. Namun, layanan katering kembali berjalan pasca-Armina, tepatnya pada tanggal 16 September 2016.

Menurut Evy, ada 8 perusahaan catering yang akan memberikan pelayanan pada hari terakhir, yaitu: Jauharat Asia, Tamkin Gadrah, Al Ahmadi, Ragaib, Dhuyuf Al Sharq, Al Zad, Nabta, dan Al Salimi. "Untuk makan siang, menunya ayam siram saus asam manis, ikan goreng, dan tumis cuncis, ditambah jeruk," ujarnya. Adapun menu malam yaitu tongseng sapi, ayam teriyaki, acar kuning wortel timun tanpa cuka, dan buah apel

Evy menambahkan bahwa sampai dengan sore tadi, total paket catering yang sudah didistribusikan sebanyak 3.749.476 boks. Menurut dia, layanan katering di Makkah secara umum berjalan lancar. "Alhamdulillah pasca-Armina relatif lebih lancar, distribusi tepat waktu, heater sudah siap di hotel, dan lebih tertib," katanya.

Kalaupun ada masalah, masih bisa ditangani. Sekarang, tim pengawas katering tinggal berpacu dengan faturoh (kwitansi), serta data penilaian kinerja perusahaan katering dari sektor dan produksi.

Dengan berakhirnya layanan ini, berarti jamaah haji Indonesia di Makkah tidak akan menerima katering mulai Kamis (29/9) mendatang. Untuk itu, jamaah haji gelombang kedua yang masih berada di Makkah dan belum berangkat ke Madinah bisa membeli makanan melalui kantin yang ada di hotel atau warung makan sekitar pemondokan.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement