REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Setelah menempuh enam jam perjalanan dari Makkah, akhirnya kami tiba di Madinah ketika hari menjelang Maghrib. Kami pun langsung menuju tempat penginapan untuk sekadar menaruh tas barang bawaan sebelum bergerak lagi menuju Masjid Nabawi.
Kami, tim Media Center Haji (MCH), berjalan kaki menuju Masjid Nabawi yang hanya berjarak 700 meter dari tempat penginapan. Lewat pintu no.7, keindahan Masjid Nabawi langsung terhampar di depan mata.
Wartawan Republika, Didi Purwadi yang saat ini berada di Kota Suci Madinah melaporkan, belasan payung raksasa nan indah berbaris rapih di halaman masjid. Tinggi batang payungnya kira-kira enam meter atau setinggi bangunan masjid. Jadi, ketika mengembang, payung itu sejajar atap masjid, sehingga seperti atap tambahan yang memayungi jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid.
Ada belasan payung artistik raksasa yang menjadi ciri khas dari masjid bernuasa hijau-putih ini. Ketika malam hari dan dalam kondisi kuncup, payung-payung raksasa itu menghadirkan keindahan dengan sinar lampu hijau di pangkal atas batang payungnya. Kehadiran sepuluh menara dengan sinar hijau di ujung menaranya makin memperindah pemandangan Masjid Nabawi di malam hari.
Ruangan di dalam Masjid Nabawi pun terasa dingin. Udara sejuk dari pengatur udara (AC) keluar dari pangkal-pangkal tiang penyangga masjid yang jumlahnya ratusan atau mungkin ribuan. Ada juga beberapa ruang terbuka di dalam masjid, sehingga membuat udara di dalam ruangan masjid terasa semakin segar.
Masjid Nabawi memiliki banyak keistimewaan. Ini merupakan masjid kedua yang dibangun Rasulullah setelah Masjid Quba yang hanya berjarak sekitar lima kilometer. Masjid Nabawi dibangun saat pertama-tama Rasul tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah.
Dalam beberapa literatur, luas bangunan awal masjid disebut sekitar 50x50 meter dengan tinggi 3,5 meter. Kini luas Masjid Nabawi mencapai sekitar 98.000 m2 dengan daya tampung sekitar 167.000 jamaah. Jika dengan luas halaman luarnya, Masjid Nabawi mampu menampung sekitar satu juta jamaah.
Masjid Nabawi semakin terasa istimewa karena Rasulullah SAW selalu menyebutnya dengan sebutan ‘Masjidku’ saat menyebutkan keistimewaan masjid Nabawi. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat seribu kali di masjid lain, kecuali Masjid al-Haram.”
Riwayat lain menyebutkan, ’’Barangsiapa melakukan shalat di masjidku sebanyak empat puluh waktu tanpa luput satu kali shalat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan.’’