Senin 03 Oct 2016 17:24 WIB

Dua Jamaah Haji Yogyakarta Masih Dirawat di Tanah Suci

Caon jamaah haji yang sakit dibawa ke kendaraan ambulan.
Foto: Republika/Amin Madani
Caon jamaah haji yang sakit dibawa ke kendaraan ambulan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan dua haji asal DIY masih dirawat di rumah sakit di Makkah dalam keadaan belum laik untuk diterbangkan.

"Sebelumnya ada empat haji asal DIY yang dirawat karena sakit, namun yang sudah dalam kondisi sehat," kata Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas Kantor Wilayah Kemenag DIY Arif Gunadi di Yogyakarta, Senin (3/10).

Arif menyebutkan dua haji asal DIY yang masih menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Annur Makkah atas nama Partini dengan nomor kelompok terbang (kloter) 24 SOC asal Kabupaten Bantul dan di RS King Fahd atas nama Abdul Fattah Hasan dengan kloter 27 SOC asal Kabupaten Gunung Kidul. "Untuk ibu Partini kondisi terakhir sudah mulai lepas alat bantu pernafasan sehingga diperkirakan akan segera stabil," kata dia.

Dua haji lainnya yang dinyatakan sembuh dan laik terbang atas nama Indriyawati Timbul Boging dan suaminya Arruji Siswanto dengan kloter 25 SOC asal Kabupaten Sleman.

Meski demikian, keduanya akan dipulangkan bersama dengan dua haji lainnya yang masih menjalani perawatan. "Yang saat ini masih tertinggal di Arab Saudi akan diikutkan dengan kloter dari Jawa Tengah karena pemulangan kloter DIY telah berakhir pada 29 September," kata dia.

Arif mengatakan jamaah haji asal DIY yang sudah pulang sebanyak 2.472 orang dari total 2.480 orang. Mereka terdiri atas kelompok terbang 23-29. Kloter terakhir yakni kloter 29 tiba di Bandar Udara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/9).

Selain empat orang yang belum dipulangkan karena sakit, empat orang lainnya meninggal dunia saat akan pulang ke Tanah Air atas nama Suharjilah Sumo Wiryono (73) warga Jetis, Jumirah, Muji bin Romo Wiyarjo, serta Sujatmi (76) warga Bantul. "Empat jamaah haji DIY yang meninggal dunia langsung dimakankan di Tanah Suci Makkah," kata Arif menjelaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement