REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks kepuasan jamaah haji indonesia (IKJHI) di Arab Saudi pada 2016 menunjukkan jamaah puas dengan layanan haji yang diberikan.
Berdasarkan jenis layanan, petugas kloter mendapat penilaian kepuasan tertinggi dan transportasi Bus Armina mendapat apresiasi terendah.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, total keseluruhan sampel jamaah 18.500 orang yang dicuplik dari jamaah pemberangkatan gelombang satu, dua, dan jamaah yang sakit.
Jenis layanan yang dinilai yakni layanan petugas kloter, layanan petugas non kloter, layanan ibadah, layanan akomodasi, layanan bus, layanan catering, layanan Kesehatan, dan layanan lainnya.
Survei dilakukan menggunakan quisioner dan wawancara mendalam kepada jamaah haji. Selain itu petugas BPS juga melakukan observasi dengan mengamati fasilitas dan pelayanan sebagai pendukung saat analisis. Dari sana, dihasilkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI).
Secara keseluruhan, hasil survei BPS menunjukkan IKJHI 2016 sebesar 83,83 persen yang berarti memuaskan atau di atas standar. Angka itu membaik dari IKHJI 2015 sebesar 82,67 persen.
Dari sembilan jenis layanan, semua layanan sudah mendapat penilaian di atas 75 persen, tiga di antaranya bahkan sudah di atas 85 yakni layanan petugas kloter, transportasi Bus Shalawat, dan layanan ibadah.
''Layanan petugas kloter mendapat nilai sebesar 86,4 persen karena ada upaya khusus, di mana petugas kesehatan mendatangi jamaah ke pemondokan. Ini, karena banyak jamaah haji risiko tinggi pada 2016,'' ungkap Suhariyanto dalam paparan IKJHI 2016 di hadapan Menteri Agama dan jajaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag di Kantor BPS, Selasa (15/11).
Bus Shalawat mendapat nilai 85,54 persen. Karena penambahan ada armada dan semua bus dalam kondisi lebih baik dari sebelumnya. Rasio layanan Bus Shalawat pada 2016 mencapai satu berbanding 400 orang, membaik dari rasio satu berbanding 700 orang tahun 2015.
Pun bus antar kota juga dinilai lebih baik meski tetap ada saran perbaikan. Catatan dari jamaah diberikan pada Bus Armina. Sementara layanan ibadah diapresiasi dengan nilai 85,54 persen karena adanya tiga konsultan ibadah.