Rabu 16 Nov 2016 14:11 WIB

2.000 Riyal tidak Kurangi Minat Masyarakat untuk Ibadah Umrah

Rep: mgrol84/ Red: Agus Yulianto
Petugas sedang menyelesaikan pekerjaannya disalah satu biro umrah dan haji di Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang menyelesaikan pekerjaannya disalah satu biro umrah dan haji di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai November ini, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan kenaikan visa sebesar 2.000 riyal, khususnya bagi jamaah umrah yang berangkat kedua kali ke Tanah Suci, Makkah. Kendati demikian, kenaikan visa ini justru tidak menjadi penghalang bagi masyarakat di Tanah Air untuk pergi beribadah.

“Kenaikan visa sebesar 2.000 riyal  ini memang sedikit menjadi kendala. Nmaun demikian, hal itu,  tidak sampai membuat para calon jamaah membatalkan diri mereka untuk beribadah, khususnya ibadah umrah,” kata Azizah (23 tahun), petugas  di PT Al-Amsor Mubarokah Wisata, sebuah biro travel perjalanan ibadah haji dan umrah, kepada Republika.co.id,  Rabu (16/11).

Buktinya, kata Azizah, pada November ini, PT Al-Amsor Mubarokah Wisata telah menerima pendaftaran calon jamaah haji sekitar 200 orang. Jumlah tersebut, ungkap dia,  tidak berkurang hingga hari ini, meskipun para calon jamaah mengetahui perihal kenaikan biaya visa tersebut.

Diakui Azizah, perusahaan jasa keberangkatan umroh dan haji ini, menyiasati kenaikan visa dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Bahkan, PT Al-Amsor Mubarokah Wisata memiliki strategi khusus dalam mempromosikan jasa mereka, yaitu dengan mengikuti beberapa pameran, serta bekerja sama dengan beberapa media. “Kami sebisa mungkin meningkatkan pelayanan kami, apalagi kami wajib untuk melindungi para jamaah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement