REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pasca-menjalakan ibadah haji di Tanah Suci beberapa waktu lalu, para haji kini memiliki tugas berat yang harus diiemban sekembalinya di kampung halaman. Mereka dituntut untuk mempertahankan kemabruran hajinya.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menghadiri Pembinaan Pascahaji yang berlangsung di Gedung Puspihat Kabupaten Indramayu, Kamis (01/12). Menurut Anna, untuk mendapatkan predikat haji mabrur tentu sangat sulit karena banyak syarat yang harus dipenuhi oleh seorang calon haji. Walaupun pada akhirnya hanya Allah yang tahu dan yang akan memberikan penilaian apakah haji orang itu mabrur atau tidak.
“Namun seiiring usaha yang dilakukan, harapan menjadi haji mabrur tentu ada pada setiap jamaah haji karena kita semua mengetahui tidak ada ganjaran dari sebuah haji yang mabrur kaecuali syurga,” katanya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Sekemblinya dari melaksanakan ibadah haji, ujar Anna, ada tugas berat yang harus dilaksanakan oleh para haji, yaitu bagaimana menjaga kemabruran haji. Karena apa yang dilakukan seorang haji senantiasa akan menjadi perhatian masyarakat sekitarnya. Setiap tutur kata serta tindakannya senantiasa akan selalu dihubung-hubungkan dengan titel haji yang ada di depan namanya.
“Untuk itu, saya menghimbau kepada yang telah melaksanakan ibadah haji, jadilah tauladan yang baik bagi keluarga maupun masyarkat dimana bapa dan ibu tinggal. Kemudian jangan kaget jika pada setiap kegiatan yang dilaksanakan di tempatnya masing-masing banyak orang yang menginginkan agar kita menjadi pelaksana kegiatan terutama kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan,” ujar Anna.
Pada kesempatan itu juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), ketua MUI, serta ratusan jamaan haji asal Kabupaten Indramayu.