Kamis 08 Dec 2016 17:43 WIB

Abraj Al Bait, Tanda Jasa untuk Raja Pertama Saudi

Rep: mgrol84/ Red: Agung Sasongko
Abraj al Bait di Makkah
Foto: Daily Mail
Abraj al Bait di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak hanya dikenal sebagai tempat ibadah umat Muslim di seluruh dunia, tetapi Makkah juga bisa dijadikan destinasi wisata yang menarik, salah satunya adalah Kompleks Abraj Al Bait.

Kompleks Abraj Al Bait adalah sebuah proyek raksasa yang terletak di seberang Pintu Abdul Azizi, Masjidil Haram. Kompleks bangunan ini dibangun di atas tanah wakaf atas nama Abdul Aziz, raja Arab Saudi, dalam rangka mengenang jasa-jasa beliau dalam membangun Pemerintah Arab Saudi. Pembangunannya merupakan perintah dari Raja Abdullah Aziz, dan kontraktornya adalah perusahaan lokal Saudi yaitu Bin Laden Group.

Tujuan pembangunan proyek ini merupakan sarana komersial, terdiri dari empat lantai pertama yang merupakan pusat perbelanjaan dan ruang konferensi, selanjutnya lantai ketujuh adalah hotel. Hasil keuntungan seluruhnya, secara umum untuk operasional Masjidil Haram san Masjid Nabawi. Selain itu, gedung ini juga merupakan perluasan Masjidil Haram karena tower ini juga disediakan mushala yang sangat luas dan dapat dipakai untuk tempat shalat.

Di dalam kompleks terdapat tujuh menara, antara lain Hotel Tower, Tower Hajar, Menara Zamzam, Maqam, Qiblah, Marwah, dan Shafa. Dari ketujuh menara tersebut, Hotel Tower lah yang memiliki ketinggian lebih dari yang lainnya. Selain dikenal sebagai menara tertinggi di Kompleks Abraj Al Bait, Hotel Tower juga dikenal sebagai menara tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa di kota Dubai.

Dengan luas are sbesar 1,5 juta meter persegi, Hotel Tower merupakan bangunan dengan area lantai yang paling luas di dunia. Pada juli 2013, dilansir dari Wikipedia¸ Hotel Tower menapatkan rekor yang bertepatan dengan selesainya bangunan multi fungsi New Century Global Centre, di Chengdu, China.

Gedung pencakar langit ini juga memiliki sebuah jam raksasa yang diletakkan di ujung setiap sisinya. Jam pada Hotel Tower hampir sama seperti menara jam raksasa Big Ben di London, tetapi ukurannya lebih besar tiga kali lipat. Pada siang hari jam tersebut akan terlihat berwarna putih dan pada malam harinya akan terlihat berwarma hijau. Dua juta lampu LED di bawah jam akan menyala lima kali dalam sehari sebagai tanda waktu shalat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement