Ahad 08 Jan 2017 07:18 WIB

Royalti Buku itu Berangkatkan Umrah 35 Orang

Aqua Dwipayana (berkaos kuning) bersama rombongan jamaah umrah The Power of Silaturahim.
Foto: Dok Aqua Dwipayana
Aqua Dwipayana (berkaos kuning) bersama rombongan jamaah umrah The Power of Silaturahim.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA –Apa yang dilakukan motivator, pakar komunikasi, dan penulis buku Aqua Dwipayana tergolong unik dan patut menjadi insipirasi dalam berbagai dengan sesama yang kurang beruntung.

Doktor Ilmu Komunikasi jebolan Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, itu mendedikasikan royalti dari penjualan bukunya untuk memberangkatkan umrah puluhan orang yang layak dibantu serta menyantuni anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

Dia mengatakan sejak awal, dia berniat menyisihkan royalti dari hasil penjualan bukuThe Power of Silaturahim: Kiat Sukses Menjalin Komunikasiuntuk keperluan tersebut.Guru Besar Ilmu Komunikasi Fikom Unpad Prof Deddy Mulyana,  PhD memberikan kata pengantar pada buku yg diedit oleh wartawan senior Nurcholis MA Basyari itu.

Pada Ahad  (8/1/2017), 35 orang telah merasakannya. Mereka yang tergabung dalam jamaah umrah The Power of Silaturahim itu bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng menuju Jeddah guna menjalani serangkaian ibadah umrah Mekkah dan Madinah selama sembilan hari.

 

“Saya memang sudah meniatkan kalau buku saya The Power of Silaturahim: Kiat Sukses Menjalin Komunikasi tembus 100 ribu eksemplar, saya akan berangkatkan 10 orang untuk umroh. Alhamdulillah, ternyata akhirnya malah lebih dari 30 orang,” kata Aqua kepada Republika.co.id, Ahad (8/1/2017).

Aqua mengatakan niatnya berbagai dari hasil royalti penjualan buku tersebut sebagai wujud syukur sekaligus apresiasi terhadap respons antusias berbagai kalangan yang membeli buku setebal 300 halaman itu. Dia menjelaskan 35 orang yang mendapatkan “hadiah” umrah itu berasal dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

“Alhamdulillah, saya turut merasakan kebahagiaan mereka yang merasa seperti mimpi dapat berangkat umrah,” ujar Aqua.

 

Dia mengatakan bukunya itu semula ditulis dan dicetak sebagai salah satu cenderamata bagi para undangan yang menghadiri sidang terbuka disertasinya yang berjudul Citra Kepolisian Republik Indonesia Dalam Pandangan Pemangku Kepentingan: Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat. Sidang terbuka tugas akhir program di Kampus Unpad Bandung itu digelar pada Jumat, 15 April 2016. Di luar dugaan, respons para pembaca sangat positif sehingga buku tersebut kemudian diedarkan secara luas dan menembus 100 ribu eksemplar.

Menurut Aqua, hampir seluruh peserta umrah gratis itu terkejut seolah tidak percaya ketika satu per satu dihubungi dan diberi kabar mendapatkan kesempatan ikut umrah gratis. Mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai honorer, pensiunan pegawai biasa, guru SD, anggota TNI-Polri, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan juru parkir.

“Alhamdulillah, ini kejutan yang sangat mengharukan sekaligus membahagiakan. Saya tiba-tiba mendapatkan telepon yang mengabarkan dapat hadiah umroh dari Pak Aqua Dwipayana yang sebelumnya tidak saya kenal,” ujar Undang Suryaman.

Undang sehari-harinya sebagai juru parkir di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Jawa Barat, itu ikut bersama 35 orang anggota rombongan jamaah umrah The Power of Silaturahim, yang bertolak ke Tanah Suci, Ahad  (8/1/2017). Saat berpraktik sebagai juru parkir, Undang biasa disapa Jack oleh rekan-rekannya dan warga kampus.

Kisah dan kiprah Undang sempat ditulis di rubrik sosok satu harian nasional pada akhir Oktober 2016. Sosok lulusan SD di Garut, Jawa Barat, itu menarik karena kegigihannya mewujudkan mimpi yang dia bangun sejak kecil, yakni menyekolahkan anak-anak tidak mampu seperti dirinya. Undang hanya tamat SD dan tidak dapat melanjutkan ke SMP karena terkendala biaya.

Undang mewujudkan mimpinya itu dengan gigih menyisihkan Rp 10.000 dari Rp 50.000 pendapatannya per hari dari profesinya sebagai juru parkir. Atas kegigihannya itu, pada 2012, dia mampu mendirikan Taman Kanak-kanak Nafilatul Husna Ataullah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an Raudlotul Jannah di Desa Rancaekek Kulon, Kabupaten Bandung. Sekolah itu diigelar di ruang tamu dan kamar tidur Undang yang sempit. Sebagian lagi diselenggarakan di rumah mertuanya.

Sejak sosoknya diangkat media nasional itu, ada dermawan yang datang membiayai pemasangan keramik untuk lantai yang sebelumnya terbuat dari plesteran semen berlapis karpet lembab. Ada pula yang menyumbang meja, kursi, buku, komputer, dan peralatan belajar.

Keberangkatan jamaah umrah tersebut dilepas langsung di Bandara Soekarno Hatta oleh pemilik travel biro PT Cahaya Karimah Rasya (Carisya) Nunuk Haribowo dan Aqua Dwipayana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement