IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi harus dioptimalkan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia. Khususnya berkaitan persiapan penyelenggaraaan haji pada 2017. Karena jika tidak, penambahan kuota yang dapat dimaksimalkan itu justru akan menimbulkan persoapan di kemudian hari.
Karenanya, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta pemerintah untuk melakukan persiapan secara matang dalam penyelenggaraan haji pada tahun ini. "Tentu ada konsekuensi daripada penambahan itu, persiapan pemerintah juga harus semakin baik, karena semakin banyak yang harus dikelola," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1).
Apalagi, kata Fahri, penambahan kuota ini didapat setelah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah dan DPR. "Sebelumnya upaya-upaya tidak ada penambahan, tapi alhamdulillah dengan penambahan ini 210 ribu ini tentu akan menambah jumlah jamaah pada tahun ini," kata Fahri.
Dia juga berharap, dengan penambahan jumlah kuota ini, juga lebih memprioritaskan calon jemaah haji dengan usia lanjut dengan rentang 70-80 tahun. Hal ini, agar jemaah haji usia lanjut tersebut dapat segera melaksanakan haji sebelum usianya bertambah tua.
"Terutama yang sudah senior, yang sudah istilahnya itu 'kesempatan terakhir' untuk berhaji, itu bisa segera diberangkatkan. Sehingga, lapis umur 80-70 itu segera selesai sehingga nanti yang pergi haji itu usianya relatif lebih muda. Sehingga nanti di sana tidak terlalu merepotkan," kata Fahri.