Kamis 12 Jan 2017 14:45 WIB

51 Persen Risiko Tinggi Kesehatan, Komisi VIII: Dahulukan Jamaah Uzur

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
 Salah satu jamaah haji lanjut usia yang baru tiba dari Tanah Suci diangkut dengan ambulans di Asrama haji Palembang. (Ilustrasi).
Foto: Antara
Salah satu jamaah haji lanjut usia yang baru tiba dari Tanah Suci diangkut dengan ambulans di Asrama haji Palembang. (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher mengungkapkan pihaknya akan mengusahakan penambahan kuota haji pada 2017 lebih diprioritaskan kepada calon jamaah haji usia lanjut. Pasalnya, 51 persen jamaah haji pada tahun lalu memiliki risiko tinggi dalam hal kesehatan.

"Nanti kita akan dengar pendapat dengan Dirjen, kalau ada kenaikan 50 ribu orang, prioritas yang berangkat berdasarkan kursi yang lebih awal atau usia," kata Ali di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1).

Menurut Ali, hal ini didasarkan alasan kesehatan calon jamaah haji. Karena, tidak sedikit calon jamaah haji usia lanjut masuk antrean pemberangkatan haji yang masih panjang.

Pada saat giliran calon jamaah haji tersebut berangkat, usia yang sudah lanjut tersebut membuat kondisi kesehatan pun telah menurun. "Makanya kita usahakan supaya usia 60 ke atas sampai paling tinggi didahulukan. Ini bukan untuk gratifikasi tapi mendahulukan yang sudah uzur. Karena kalau tidak begitu kita akan mengalami problem dari sisi kesehatan," kata Ali.

Ia mencontohkan, pada tahun 2016 kemarin ada jamaah haji baru berangkat haji saat berusia 93 tahun. Karena itu, dengan penambahan sekitar 52.200 pada tahun ini perlu dipertimbangan perbaikan dari sisi kesehatan.

"Kan 51 persen kemarin, risiko tinggi kesehatan. Maka kalau usia kita dahulukan banyak hal yang bisa kita perbaiki dalam manajemen kesehatan," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement