IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah berencana memrioritaskan calon jamaah lanjut usia (lansia) 75 tahun ke atas untuk musim haji 2017. Pasalnya, jamaah haji lansia memiliki risiko kesehatan lebih tinggi dibanding jamaah yang masih berusia muda.
Untuk itu, sebelum berangkat ke Tanah Suci jamaah lansia diharapkan mampu mempersiapkan fisik dengan baik. Khususnya dalam menghadapi proses haji yang menguras fisik seperti thawaf dan sai.
Selain itu, calon jamaah lansia perlu mengatur pola makan agar kondisi tubuh tetap sehat. “Kurangi goreng-gorengan. Yang punya kolesterol dan gula darah jangan sampai tinggi,” ujar Direktur Halimun Medical Center (HMC) dr Briliantono M Soenarwo (SpOT) kepada Republika.co.id, Selasa (24/1).
Pola minum, kata dia, juga penting untuk diatur. Biasakan minum delapan gelas per hari. Untuk memudahkan, jamaah sebaiknya membawa botol berukuran 1,5 liter. Dalam sehari, air minum dalam botol tersebut harus habis.
“Disarankan untuk minum banyak di awal (pagi hari). Nanti saat mendekati maghrib (konsumsi air) dikurangi, karena kalau tidak buang air kecilnya jadi banyak dan malamnya menganggu waktu tidur,” kata pria yang akrab disapa dr Tony ini.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, bahwa proses haji memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Thawaf dan sai misalnya. Proses ini banyak menggunakan gerakan fisik. Manfaatnya, ujar dr Tony, yakni kondisi tulang menjadi bagus, kuat, lentur, dan oksigen cukup.
Bahkan, kondisi beberapa pasiennya berubah menjadi sehat usai menunaikan ibadah haji. “Saya punya banyak pasien yang waktu mau pergi haji khawatir tidak bisa thawaf dan membawa ‘bekal’ kursi roda. Tapi setelah terjun di lapangan, mereka bisa thawaf tanpa kursi roda,” kata dr Tony.