Selasa 17 Jan 2017 00:44 WIB

Kemenhub Catat Perbaikan Transportasi Haji 2016

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Pesawat Haji
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Pesawat Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Meski masih ditemui kekurangan, Kementerian Perhubungan mencatat ada perbaikan transportasi penyelenggaraan haji 2016. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pada musim haji 2016, Kemenhub menangani transportasi udara pulang pergi jamaah dan transportasi darat di Tanah Suci.

"Di sisi transportasi udara, performa ketepatan waktu berangkat lebih baik dari pulang. Peforma ketepatan waktu berangkat mencapai 95,3 persen," kata dia dalam evaluasi haji 2016 bersama Komisi VIII DPR di Kompleks DPR MPR, Senin (16/1).

Pihak Kementerian Agama juga hanya bekerja sama dengan dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines (Saudia). Pada pelaksanaan haji 2016, performa ketepatan waktu berangkat Garuda mencapai 97,55 persen dan Saudia 92,74 persen.

Sebab terlambat terbang itu beragam mulai dari teknis pesawat, kru, cuaca, dan lain-lain. ''Tapi kami tidak toleransi dengan hal prinsip seperti mesin pesawat. Kami temui ada satu pesawat Saudia yang satu mesinnya low power, kami tidak izinkan berangkat,'' ungkap Sugihardjo

Sementara saat pulang, performa ketepatan waktu justru lebih rendah yakni 82,25 persen.

Catatan ketepatan waktu Garuda juga lebih rendah. ''Karena berangkat dari Saudi, Saudia jadi prioriotas. Hal semacam ini memang terjadi,'' kata Sugihardjo.

Juga jadwal penerbangan pulang yang padat karena saat pulang bersamaan baik dari Jeddah maupun Madinah sehingga bertumpuk. Belum lagi Juga pemuatan bagasi jamaah yang memakan waktu sehingga tak heran jadi lebih lama.

Untuk transportasi darat, pada fase persiapan tim kemenhub mengecek rute dan operator

layanan city bus (Bus Shalawat), bus antar kota, dan bus Armina. Namun untuk bus Armina, tim Kemenhub hanya koordinasikan operasionalnya saja karena pelaksanaanya diatur Otoritas Saudi.

Bus Shalawat spesifikasinya membaik dengan usia bus maksimal 10 tahun, berkapasitas 70 orang, memiliki tiga pintu, dan memenuhi standar aspek keselamatan. Rutenya pulang pergi Masjidil Haram ke pemondokan.

''Ada dua perusahaan yang digunakan jasanya karena armadanya bagus. Ada 295 Bus Shalawat, mengangkut 143.717 jamaah atau 91 persen,'' kata Sugihardjo.

Bus antar kota perhajian kapasitasnya lebih sedikit sehingga semua penumpang duduk dan memenuhi syarat keselamatan.

Dari sisi kepuasan komponen transportasi darat oleh jamaah haji 2016, kepuasan Bus Shalawat 85,54 persen, Bus Antar Kota 85,12 persen, dan Bus Armina 79,85 persen. ''Bus Armina ini busnya disiapkan Saudi sehingga perlu persiapan awal agar bisa minta yang lebih baik. Meski begitu, kepuasan jamaah atas Bus Armina naik 2,06 persen,'' ungkap Sugihradjo.

Catatan lain yang Sugihardjo ungkapkan soal transportasi darat adalah pada waktu subuh, dzuhur, dan Isya jamaah berdesakan sehingga jalan bus lambat. Juga shift pengemudi yang bisa berbahasa Indonesia sehingga jamaah bisa mudah berkomunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement