Rabu 25 Jan 2017 14:37 WIB

Miqat Tempat Membulatkan Tekad Saat Haji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Jamaah calon haji dari Madinah bergerak menuju Makkah dengan mengambil miqat di Masjid Dzulhulaifah, Bir Ali.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah calon haji dari Madinah bergerak menuju Makkah dengan mengambil miqat di Masjid Dzulhulaifah, Bir Ali.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ Ibadah haji merupakan ibadah dari seluruh rangkaian ibadah yang dilakukan oleh umat lslam. Karenanya, ibadah ini hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Itu pun dengan syarat bagi mereka yang mampu.

Mampu di sini, artinya, mampu dari sisi ekonomi. Meski begitu, banyak juga umat Muslim yang tampak tidak mampu secara ekonomi, namun bisa berangkat haji karena beberapa sebab. Salah satunya yakni karena kehendak Allah SWT.

Ritual haji adalah ibadah yang penuh dengan simbol-simbol. Umat Islam yang menunaikan haji, dipuaskan dengan simbol yang sangat menakjubkan seandainya mereka mau memikirkannya sejenak. Mulai dari memancangkan niat sampai mencukur rambut, semua mengandung lambang-lambang yang sarat makna.

Haji mengembalikan manusia pada jatidiri yang sebenarnya sebagai hamba Allah. Ia melepaskan semua topeng dan atrlbut-atribut duniawi. "Itulah sebabnya saya katakan bahwa pergi haji bisa menjadi terapi bagi fisik dan psikis. Karena hanya ibadah haji yang menuntut kesipan fisik,hati, jiwa dan ruhani. Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lalnnya," ujar Direktur Halimun Medical Center (HMC) dr Briliantono M Soenarwo dalam bukunya berjudul 'Sehat Tanpa Obat'.

Dalam ibadah haji, umat benar-benar akan merasakan bahwa Nabi Muhammad SAW benar-benar merupakan pewaris, pengikut, sekaligus penyempurna agama Nabi Ibrahim AS. Perjalanan haji sendiri, separuhnya adalah napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Allah Azza wa Jalla berkenan mengabadikan perjuangan Nabi lbrahim AS dan keluarganya itu melalui ritual haji yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Haji, adalah soko guru terakhir yang sama pentingnya dengan soko guru lain dalam 'bangunan' Islam," ucap dr Tony, sapaan dr Briliantono M Soenarwo.

Proses haji dimulai dari miqat. Miqat adalah tempat di mana jamaah memakai pakaian ihram disertai niat akan melaksanakan ibadah haji. Sebelum miqat, jamaah melakukan mandi besar. Ini sebagai pertanda bahwa semua kotoran yang melekat di tubuh dan yang tersembunyi di dalam hati harus dibersihkan.

Lalu, para calon haji mengganti pakaian harian mereka dengan dua helai kain putih yang tak berjahit tepinya bagi laki-laki, atau memakai mukenah shalat bagi wanita. Tidak ada yang dibawa kecuali apa yang mereka pakai. Aturan-aturan haji yang ketat mulai berlaku bagi mereka sejak saat itu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement