Sabtu 04 Feb 2017 11:49 WIB

Load Factor Rendah Penerbangan dari Palembang-Jeddah Setop Sementara

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Suasana di Bandara Sultan Mahmud Badarudin, Palembang, Sumsel.
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Suasana di Bandara Sultan Mahmud Badarudin, Palembang, Sumsel.

IHRAM.CO.ID, PALEMBANG -- Penerbangan langsung perdana antara Palembang – Jeddah, untuk jamaah umrah dengan maskapai Garuda Indonesia yang diresmikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin 14 Desember 2016, harus terhenti. Penerbangan langsung dari dari bandar udara (bandara) internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II menuju bandara King Abdul Aziz di Jeddah untuk Februari 2017 stop sementara.

General Manager Garuda Indonesia Perwakilan Palembang Asa Perkasa membenarkan terhentinya penerbangan langsung yang diprakarasi Gubernur Alex Noerdin. “Penerbangan langsung Palembang – Jeddah adalah penerbangan charter. Karena tingkat isiannya tidak sesuai komitmen dari konsorsium penyelenggara umrah di Palembang, akhirnya konsorsium menghentikan penerbangan charter tersebut mulai bulan ini,” kata Asa Perkasa, Jumat (3/2).

Sebelummya, Kepala Biro Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Sumsel Ahmad Nasuhi kepada wartawan mengatakan, “Benar, penerbangan langsung Palembang – Jeddah untuk jamaah umrah dengan maskapai Garuda Indonesia stop sementara sambil melakukan koodinasi dengan pihak terkait.

Penyebabnya karena rendahnya load factor atau tingkat isian penumpang.Nasuhi menjelaskan, penghentian sementara penerbangan langsung karena ada beberapa jadwal terbang, jumlah jemaah umrahnya kurang dari kapasitas tempat duduk atau seat pesawat yang tersedia. Dengan maskapai Garuda, untuk Rute Palembang-Jeddah kapasitas seat sebanyak 300 unit. “Saat ini belum terpenuhi maka diputuskan untuk ditunda,” ujarnya.

Penerbangan Palembang – Jeddah maskapai Garuda Indonesia menggunakan jenis pesawat Airbus 330-300. Idealnya untuk penerbangan langsung tersebut menurut Kepala Biro Kesejahteraan Ahmad Nasuhi jumlah penumpang yang diangkut sekitar 300 orang. “Walaupun jika ada 200 penumpang juga tetap akan berangkat.

Saat  ini jumlahnya belum sampai ke jumlah minimal tersebut,” katanya.Dengan adanya penghentian sementara maka penerbangan langsung Palembang – Jeddah masih akan terus dikaji dan dipelajari. “Program tersebut sangat bagus dan membantu jemaah untuk memberikan paket dan program umrah yang terjangkau sekaligus aman. Untuk merealisasikannya perlu penyamaan persepsi dan komitmen seluruh pihak untuk mensukseskan program tersebut,” ujar Nasuhi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement