Senin 20 Feb 2017 22:06 WIB

Siswa Al Azhar Palembang Umrah Wisata Muslim Sambil Tetap Ikuti Pelajaran di Sekolah

Siswa Sekolah Al Azhar Palembang melaksanakan umrah wisata Muslim Turki, 13-25 Februari 2017.
Foto: Dok Adinda Azzahra
Siswa Sekolah Al Azhar Palembang melaksanakan umrah wisata Muslim Turki, 13-25 Februari 2017.

IHRAM.CO.ID, EDIRNE -- Saat ini rombongan Sekolah Al Azhar Palembang tengah melakukan umrah wisata Muslim Turki. Mereka berangkat bersama Adinda Azzahra Tour tanggal 13 Februari 2017.

Setelah melakukan umrah, rombongan kemudian melakukan wisata Muslim ke beberapa kota di Turki, yakni Istanbul, Erdine, Bursa, Canakkale, Pamukalle, Bergama, Selcuk dan Kusadasi.  Mereka dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 25 Februari 2017.

Meskipun tengah melakukan umrah plus wisata Muslim, para siswa Sekolah Al Azhar Palembang itu tetap bisa mengikuti pelajaran di sekolah, yakni di Palembang. Bagaimana caranya?

Jawabannya, Sekolah Al Azhar Palembang menggunakan menggunakan iPad dalam proses belajar-mengajar.  “Jika siswa melaksanakan  edutrip ke luar negeri, mereka  bisa mengakses pelajarannya di sekolah.  Contoh sekarang siswa-siswi Al Azhar Palembang berada di Turki, tapi anak-anak tetap bisa mengikuti pelajarannya di Al-Azhar Palembang, melalui iTunes U,” papar Founder Sekolah Islam Al Azhar Palembang Indra J Bunayu melalui pesan instan yang dikirimkan kepada Republika.co.id dari kota Edirne, Turki, Senin (20/2/2017).

Indra menambahkan, Sekolah Islam Al Azhar Palembang adalah sekolah Islam pertama di Indonesia yang menggunakan iPad dalam pembelajaran, dan menjadi SD dan SMP Islam pertama di dunia yang sudah terdaftar di itunes U.

“iPad learning dengan iTunes U adalah metode pendidikan dunia yang sudah diaplikasikan oleh Universitas terkenal dunia, Harvard University, Oxford, Stanford University, California University dan sekolah Islam di Inggris Essa Academy,” ujar Indra.

Dengan metode tersebut, kata Indra, tak ada lagi buku-buku yang berat yang harus dibawa anak didik, di mana buku yang berat tersebut  dapat merusak tulang belakang anak yang sedang bertumbuh.  “Semua paper less. Buku menjadi digital. Hanya pelajaran menulis Arab dan melukis yang masih menggunakan kertas,” tuturnya.

 

Indra mengemukakan, sebanyak 4 juta lebih Apps pembelajaran dapat diakses dan digunakan dalam pembelajaran.  Sejak memakai iPad, siswa menjadi lebih dekat dengan Alquran dan Hadits digital, pengingat waktu shalat dan baca Alquran.

“iPad learning bisa dimonitor oleh guru dan yayasan karena iPad anak dilengkapi dengan program Apple class room, yang membuat iPad learning aman dari segala konten yang merugikan. Apple class Room dapat memblok konten pornographi, games dan konten terlarang bagi anak,” tutur Indra.

Indra mengungkapkan, hasil penelitian menunjukkan, iPad learning membuat siswa menjadi bahagia belajar. Jika ada tugas siswa bisa bertanya dengan gurunya lewat iPad. “Jika siswa sakit, siswa tak perlu khawatir ketinggalan pelajaran, bisa ia akses dari tempat tidurnya. Begitu pula kalau siswa melakukan edutrip ke luar negeri, mereka tetap bisa mengikuti pelajaran di sekolah,” ujarnya.

Bagaimana dengan guru? Menurut Indra, guru-guru Al Azhar Palembang bahagia karena mereka  tak lagi harus begadang untuk mengoreksi setumpuk tinggi hasil ulangan siswa. Hal itu karena hanya dengan satu klik, maka hasil valid ulangan siswa sudah dapat diketahui, bahkan dengan nilai rata-rata siswa. “Semua itu hanya dalam hitungan detik,” kata Indra J Bunayu.

Chief Executive Officer (CEO) Adinda Azzahra Tour Priyadi Abadi mengatakan,  senang melayani rombongan umrah wisata Muslim Sekolah Al Azhar Palembang.  “Kami atas nama manajemen dan pribadi mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dan  amanah  yang diberikan kepada kami untuk  membantu mengatur perjalanan umrah plus Turki  Sekolah Al Azhar Palembang,” ujar Priyadi Abadi.

Priyadi juga mengaku salut dan bangga khususnya kepada pimpinan dan guru-guru  Sekolah  Al Azhar Palembang yang ternyata sudah menggunakan teknologi maju dan  bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah  lain.

Menurutnya, suatu terobosan yang luar biasa  bagus sekali,  dengan menggunakan teknologi canggih para siswa bisa melaksanakan  edutrip sambil tetap mengikuti pelalajaran sekolah, tanpa harus menunggu waktu liburan sekolah.

Seperti diketahui,  masa-masa  liburan sekolah adalah masa peak season yang mengakibatkan harga tiket dan hotel menjadi mahal.  “Jadi dengan diadakannya edutrip di luar musim liburan sekolah bisa menghemat anggaran yang harus dikeluarkan,” papar Priyadi Abadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement