Kamis 02 Mar 2017 17:06 WIB

Ketua DPR Optimistis Raja Salman Tambah Kuota Haji 2017

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang akan memberikan pidato kenegaraan di Ruang Rapat Paripurna I di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3).
Foto: Antara
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang akan memberikan pidato kenegaraan di Ruang Rapat Paripurna I di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto berterima kasih kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud atas adanya normalisasi kuota haji yang diberikan kepada Indonesia. Kuota haji tahun ini naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya, sehingga total seluruhnya 221 ribu jamaah (plus tambahan kuota 10 ribu). 

"Sebagai negara berpenduduk Muslim di dunia penambahan kuota sangat berarti bagi rakyat," ujar Novanto dalam pidatonya saat menyambut Raja Salman di Kompleks DPR/MPR RI, Kamis (2/3). 

Pasalnya, kata dia, antrean haji di Indonesia ada yang mencapai 25 tahun. Bahkan ada calon jamaah yang meninggal dunia dalam masa penantiannya tersebut. Novanto pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali meminta tambahan kuota haji kepada Raja Salman. "Kami yakin teriring doa dan harapan seluruh umat,  Sri Baginda akan menambahkan lagi kuota untuk umat Islam," kata Novanto. 

Novanto menyebut kunjungan Raja Salman mempunyai arti penting bagi persahabatan kedua negara. Pada 47 tahun lalu, Raja Arab Saudi kala itu, Faisal bin Abdulaziz Al Saud, juga mengunjungi Indonesia. Kala itu, baik Indonesia dan Saudi memiliki pandangan sama perihal memerangi komunisme dan zionisme. Namun, menurut Novanto, tantangan masa kini lebih kepada bagaimana menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, khususnya terorisme dan radikalisme.

"Jika Indonesia dan Arab Saudi, negara Muslim yang moderat dan damai dapat bersatu maka akan berikan dampak besar diberikan perdamaian dunia sekurang-kurangnya di kalangan negara Islam," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement