IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah menyetujui pelaksanaan tahap pertama program transportasi umum Makkah (MPTP). Gubernur Makkah sekaligus Ketua Komite Menteri Pangeran Khaled Al Faisal akan mengawasi proyek transportasi umum di wilayah tersebut.
Persetujuan proyek dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak di Makkah karena meningkatnya jumlah jamaah dan peziarah. Kabinet Saudi telah menyetujui peningkatan jumlah jamaah haji sebesar 800 ribu orang. Diperkirakan tahun ini ada sekitar 2,6 juta jamaah yang akan menunaikan ibadah haji.
Seperti dilansir dari Railly News, juru bicara Provinsi Makkah Sultan Al Dowsari mengatakan tahap pertama proyek bus akan dilaksanakan oleh konsorsium yang terdiri National Express dan Hafil Transportation di bawah pengawasan Otoritas Pembangunan Makkah. Menurut Al Dowsari proyek bus akan memiliki dua belas jalur bus, yang meliputi seluruh kota. Lima baris akan memiliki jalur khusus dan tujuh akan digunakan untuk perjalanan lokal.
Wali Kota Makkah Osama Al Bar berterimakasih kepada pemerintah atas persetujuan itu. Sekretaris Otoritas Pembangunan Makkah Hisham Al Faleh memuji peran Pangeran Khaled Al-Faisal dalam upayanya membuat perjalanan para jamaah menjadi nyaman dan aman.
Jamaah akan naik bus di tribun bus yang terletak di empat titik masuk ke Kota Makkah, Jeddah Expressway Madinah Road, Al Laith dan As Sail. 500 bus akan digunakan, dengan pemeliharaan dan operasi di Makkah. Proyek saat ini diperkirakan akan memakan waktu 10 tahun untuk penyelesaian.
Perusahaan Hafil Transportation dibentuk pada 1998 oleh Mohamed Yousuf Naghi & Brothers Group dengan armada awal 800 bus khusus untuk haji dan umrah. Hafil saat ini memiliki armada lebih dari 12 ribu kendaraan dengan pusat layanan di seluruh Kerajaan Saudi. Hal ini menjadikannya segai salah satu perusahaan bus dan kereta terbesar di Timur Tengah. Sementara National Express Group adalah operator angkutan umum terkemuka dengan layanan bus dan kereta api di Saudi, Eropa, Afrika Utara, Amerika Utara dan Timur Tengah.
Al Dowsari mengatakan pelaksanaan bagian proyek metro juga telah disetujui dan akan dilakukan dengan kerja sama dari sektor swasta.Jalur hijau sepanjang 11 kilometer akan dilaksanakan pada tahap pertama dengan tujuh stasiun. Ini akan menghubungkan stasiun kereta api Al Mashaaer di Mina dengan stasiun Marwa, utara dari Masjidil Haram, dan kemudian akan diperluas ke stasiun kereta berkecepatan tinggi Haramain.
Program angkutan umum Makkah sebenarnya telah disiapkan sejak 2012. Ini adalah proyek desain transportasi publik yang komprehensif mencakup metro, bus rapid transit (BRT), bus ekspres, bus feeder, dan semua infrastruktur terkait sistem transportasi cerdas. Sebanyak lima tender (satu untuk sistem bus Makkah dan empat untuk Metro Makkah) rencananya akan dilakukan pada 2016, tetapi hal itu tertunda karena restrukturisasi proyek keuangan proyek diperlukan untuk memperkenalkan kemitraan sektor swasta, serta beberapa kegiatan desain ulang.