Jumat 10 Mar 2017 18:03 WIB

Iran Perbaiki Hubungan dengan Negara Teluk, Termasuk Soal Haji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Tragedi Mina
Foto: Ansyarullah
Tragedi Mina

IHRAM.CO.ID, DOHA -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melakukan perjalanan ke Doha, Qatar. Dia dijadwalkan bertemu Emir Qatar Syekh Hamad Al Thani. Zarif terakhir kali mengunjungi Doha pada 2015.

Menurut Republik Islam News Agency, Zarif dan Sheikh Hamad Al Thani akan membahas hubungan bilateral dan isu-isu regional. Kedua belah pihak juga dilaporkan menekankan kebutuhan untuk memperluas hubungan ekonomi.

Hubungan Iran dengan negara-negara Arab di Teluk Persia sempat berada di titik terendah dalam beberapa dekade, terutama dengan Arab Saudi. Qatar adalah sagu dari tiga negara yang menarik duta besar mereka di Iran. Hal ini sebagai buntut penyerangan pengunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran pada Januari 2016. Kala itu, mereka protes adanya eksekusi oleh Saudi terhadap seorang ulama syiah.

Pada Januari 2017, Menteri Luar Negeri Kuwait menyampaikan pesan kepada Presiden Iran Hassan Rouhani atas nama enam negara dari Gulf Cooperation Council (GCC) untuk mengatasi berbagai masalah. Surat itu berbalas kunjungan Rouhani dan Zarif ke Oman dan Kuwait pada Februari 2017.

Sementara itu dengan Saudi, Iran terlibat banyak problem. Salah satu yang paling menonjol soal penyelenggaraan haji. Selama musim haji 2015, 464 jamaah Iran tewas akibat tragedi Mina. Total diperkirakan ada 2.000 jamaah meninggal dunia, namun Saudi membantahnya. Akibat konflik tersebut, Iran tidak berpartisipasi dalam haji 2016.

Mendekati akhir Agustus 2026, pejabat Saudi dan Iran memulai negosiasi untuk menyelesaikan problem tersebut. Pada 2 Maret, pengurus Organisasi Haji dan Umrah Iran Hamid Mohammadi mengatakan, bahwa negosiator Iran dan Saudi telah membuat kemajuan di putaran terakhir pembicaraan.

Mohammadi menyebut beberapa isu terbaru yang dibahas lebih kepada faktor keamanan, bantuan medis, dan pelayanan konsuler bagi para jamaah Iran.  Mohammadi mengatakan, Saudi menerima persyaratan Iran sehubungan dengan memberikan pelayanan medis kepada para jamaah Iran.

Isu lain yang beredar adalah dua petugas polisi Saudi yang dihukum karena melakukan penyerangan seksual terhadsp dua anak laki-laki Iran di bandara Jeddah pada April 2015. Dia mengatakan, kedua petugas polisi tersebut dihukum empat tahun. Meski begitu belum ada kepastian apakah Iran akan mengirim jamaah kembali atau tidak. Pasalnya pernyataan kedua belah pihak masih samar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement