IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) tengah melaksanakan program sertifikasi pembimbing manasik haji sejak 2012. Program tersebut diadakan untuk memastikan para petugas pembimbing jamaah haji Indonesia memenuhi kualifikasi yang ditentukan.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ali Rokhmad mengatakan, Kemenag RI telah menetapkan penyelenggara sertifikasi pembimbing manasik haji adalah tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Sampai saat ini, baru ada 2.730 pembimbing manasik haji yang sudah bersertifikat.
"Target pembimbing yang ingin dicapai sebanyak 4.688 orang atau dengan rasio 1:45 jamaah," kata Ali seperti dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Senin (20/3).
Ali mengatakan, target jumlah pembimbing manasik bersertifikat harus sudah terpenuhi sampai dengan tahun 2019. Maka, proses kegiatan sertifikasi harus terus dilakukan.
Ada beberapa lembaga yang telah bekerja sama menyelenggarakan program sertifikasi pembimbing manasik haji. Di antaranya, Forum Komunikasi KBIH Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Mabes TNI Angkatan Laut.
"Ditjen PHU juga sudah menerbitkan lima modul dan empat buku bacaan wajib yang dijadikan sebagai bahan pegangan bagi para narasumber dan peserta sertifikasi," ujarnya.
Sebelumnya Dirjen PHU Abdul Djamil mengapresiasi, penyelenggaraan kegiatan sertifikasi pembimbing manasik haji. Menurutnya, penyelenggaraan haji tidak hanya menjadi tugas pemerintah, akan tetapi tugas masyarakat juga. Peran publik dan KBIH menjadi bagian penting dalam mensukseskan penyelenggaraan ibadah haji.
Dikatakan dia, sertifikasi pembimbing manasik haji merupakan hal positif karena akan menghasilkan pembimbing yang sangat membantu pemerintah. "Pembimbing yang lulus sertifikasi telah memenuhi standar profesional dalam memberikan pelayanan bimbingan kepada jamaah calon haji sejak di Tanah Air hingga di Tanah Suci," ujarnya.
Kegiatan sertifikasi pembimbing manasik haji di embarkasi Solo yang dilakukan secara swakelola akan berlangsung sampai 23 Maret 2017. Kegiatan tersebut diikuti puluhan peserta, terdiri dari 63 pembimbing dari KBIH Muhammadiyah/ Aisiyah dan 14 pembimbing dari KBIH lainnya di Jawa Tengah.