Rabu 22 Mar 2017 13:36 WIB

Atas Kehendak Allah, Penyapu Jalanan Ini Bisa Berhaji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Calon haji India (Ilustrasi)
Foto: hajhouse.com
Calon haji India (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  Umat Muslim yang memiliki kemampuan ekonomi dapat dengan mudah pergi haji. Tidak demikian bagi umat yang mempunyai kemampuan ekonomi lemah. Namun, bukan berarti Muslim yang tidak mampu secara finansial tidak dapat pergi haji.

Hal ini terjadi pada salah satu warga di Kota Sopore, India, Ghulam Mohiuddin Sheikh. Mimpinya untuk pergi ke Tanah Suci telah terwujud. Padahal, pria berusia 80 tahun ini, hanya bekerja sebagai penyapu jalanan dengan gaji 60 rupee per bulan. Tiga tahun setelah pensiun, ia bisa mewujudkan impiannya untuk berhaji.

"Saya bekerja sebagai penyapu jalanan selama 14 tahun, tapi saya tetap miskin. Apalagi, saya harus mengurus empat anak perempuan dan anak laki-laki," ujarnya seperti dilansir dari Kashmir Reader, Rabu (22/3).

Dia tak menyangka, bahwa suatu hari akan mampu mengunjungi Kabah. Setelah pensiun di tahun 2000, dia bekerja kepada tetangganya sebagai pembersih toilet. Ghulam tak pernah malu dengan pekerjaannya itu.

Pada 2003, Ghulam pergi ke Kota Baramulla untuk mengurus sesuatu. Di sana, dia melihat kerumunan banyak orang yang sedang mengajukan permohonan pendaftaran haji. Ia pun menghampiri kerumunan tersebut dan mengatakan ingin ikut mendaftar. Ghulam meminta salah seorang petugas mengisikan aplikasi pendaftaran untuknya. Namun orang itu menertawakan Ghulam dan menganggapnya gila.

Dia tetap bertahan. Ghulam mengambil aplikasi pendaftaran ke Komisioner Divisi Haji yang non-Kashmir. Kepada Komisioner tersebut, dia menyatakan keinginannya untuk mendaftar haji. "Saya terkejut, dia menandai aplikasi pendaftaran itu dan mengatakan kepada petugas untuk memasukkannya ke file aplikasi haji," ceritanya. Ghulam tidak perlu mengisi aplikasi lainnya.

Ketika kembali ke rumah, dia mengambil 10.500 rupee dari tabungan yang ia terima sebagai dana pensiunnya. Uang itu kemudian diserahkan ke Bank Sopore.

Anak dari Gulam, Nazir Sheikh, terkejut ketika mendengar ayahnya mengambil tabungan pensiunnya. Keesokan harinya, Nazir pergi ke kantor Komisaris Divisi Haji dengan niat mengambil kembali uang tersebut. "Tapi saya terkejut, saya diberitahu bahwa aplikasi ayahku telah diterima sebagai calon jamaah haji," kata dia.

Ketika ayahnya hendak pergi haji, warga Sopore mengadakan, acara syukuran besar. Mereka melafalkan kalimat-kalimat pujian terhadap Allah SWT. "Itu adalah hari yang tidak ada terlupa di Sopore," ujar Nazir.

Ghulam menyebut, dia tidak pernah memaksakan diri agar bisa berhaji. Namun, saat melihat kerumunan orang yang sedang mendaftat haji, hatinya menangis. "Saya ingin berada di antara mereka. Dan akhirnya Allah pun memanggil saya ke Tanah Suci," kata dia. Ghulam kini tidak lagi bekerja sebagai pembersih toilet. Pasalnya, tubuhnya kini sudah lemah dan sakit-sakitan. Dia membaktikan dirinya sebagai pengurus masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement