IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia tahun ini akan langsung mendapatkan buku manasik haji pada saat pelunasan. Pengadaan buku oleh Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sudah selesai dan siap diserahkan kepada jamaah bersamaan dengan pemberian souvenir lainnya, seperti baju ihram, mukena, dan baju batik haji.
"Alhamdulillah, buku manasik tahun ini akan diberikan lebih awal. Begitu jemaah melunasi BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), akan langsung diberikan buku manasik oleh Bank Penerima Setoran BPIH setempat," kata Kasubdit Pembinaan Ibadah Haji Ali Rokhmad di Jakarta, Kamis (23/3).
Menurut Ali, distribusi buku lebih awal penting agar jamaah mempunyai waktu yang cukup untuk membaca dan memahami manasik haji. Dengan begitu, bimbingan manasik yang diselenggarakan Kemenag akan berjalan lebih baik dan efektif.
"Kegiatan manasik di KUA Kecamatan akan dilaksanakan sebanyak 10 kali, kecuali di Prov. DKI Jakarta, Jabar, Jatim, dan Jateng, sebanyak 8 kali," ujarnya.
Selain distribusi buku lebih awal, lanjut Ali, upaya lain Kemenag agar kegiatan manasik lebih efektif adalah dengan menyusun kurikulum manasik berbasis regu/rombongan. Selain materi ibadah, kurikulum ini juga berisi materi pembekalan tugas dan fungsi ketua regu, termasuk pendalaman permasalahan aktual (waqiiyah) dalam manasik.
Ali mengatakan, bimbingan manasik haji yang dilakukan kepada jamaah sesuai dengan standar mutu yang diharapkan. Sehingga, jamaah mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam. "Prinsip pelayanan ibadah oleh pemerintah adalah sah, bukan mengejar afdhaliyat," ujarnya.
Karena itu, kata dia, bagi masyarakat yang ingin memperoleh layanan bimbingan manasik lebih dari standar yang diberikan Pemerintah, termasuk ingin mendalami aspek ibadah lainnya, dipersilakan mengikuti pembimbingan di KBIH. "Tentu saja ada biaya tambahan yang disepakati bersama," tambahnya.
Kemenag dan KBIH, menurut Ali, akan terus menjalin sinergi yang berorientasi pada kebutuhan jamaah supaya mereka bisa beribadah dengan khusus dan memperoleh haji mabur. Kehadiran KBIH menjadi salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pembinaan ibadah haji.
"Penyelenggaraan haji itu menjadi tugas nasional yang tidak bisa dilepaskan dari peran pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu sukses haji, sukses bersama bangsa Indonesia," tandasnya.