IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU, Helmy Faisal Zaini mendorong agar dana haji digunakan hanya untuk infrastruktur pelayanan jamaah haji. Pasalnya, pelayanan jamaah haji di Indonesia hingga saat ini masih jauh dari harapan.
Menurut dia, dana haji tersebut harus dikembalikan kepada peningkatan kualitas penanganan haji, seperti dengan cara membangun infrastruktur asrama haji dan lain-lain. Dia menyarankan, agar sementara ini pemerintah tidak menggunakannya kepada pembangunan di sektor lainnya.
“Ya kalau dana haji harus dikembalikan kepada peningkatan kualitas penanganan haji sendiri. Jadi kalau pun infrastruktur, ya infrastruktur yang misalnya penyediaan asrama haji yang memadai. Jadi menuju ke haji dulu,” ujar Helmy saat ditanya Republika.co.id di Jakarta, Kamis (23/3).
Helmy mengatakan, meskipun dalam penyelenggaran haji sekian persen masih disubsidi oleh pemerintah. Namun, dalam penanganan jamaah haji masih perlu ditingkatkan lagi. Menurut dia, kebijakan pemanfaatan dana haji tersebut belum bisa digunakan seperti halnya di Malaysia.
“Jadi, memang di Malaysia, tabungan haji Malaysia itu karena infrastruktur dan penyelengaraannya sudah mapan, sehingga mereka kini sudah mulai mengembangkan pengelolaanya seperti ke sektor pendidikan dan rumah sakit, atau ke bisnis. Tapi kan kalau di Indonesia belum taraf itu,” ucapnya.
Setelah infrastruktur pelayanan jamaah haji di Indonesia memadai, baru pemerintah dapat menggunakan dana haji tersebut kepada pembangunan infrastruktur di sektor lainnya.
“Jadi, peningkatan kualitas penyelenggara ibadah haji dulu. Kalau sudah selesai, pengelolaan dana haji ya mungkin saja untuk pengembangan rumah sakit atau pendidikan. Tapi kita kan masih morat-marit ini. Konsepnya kok mau lihat negara lain yang sudah mapan. Ya belum ke sana kita kan,” kata dia.