Senin 27 Mar 2017 10:00 WIB

Ini yang Harus Diketahui tentang Sumur Zamzam di Arab

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Bangunan sumur zamzam di Masjidil Haram tahun 1935.
Foto: Gahetna.nl
Bangunan sumur zamzam di Masjidil Haram tahun 1935.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumur Zamzam merupakan salah satu tempat terkenal bagi jamaah haji yang datang ke Tanah Suci Makkah. Air dari sumur ini hanya berjarak sekitar 20 meter dari Ka'bah dan masih terus mengalir sejak 5000 tahun lalu.

Seorang peneliti dua masjid suci, Mohieddine Hashemi mengatakan, bahwa dalam sejarah Islam, sumur tersebut muncul setelah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istrinya Hajar dan putranya Ismail di lembah gersang, yang kemudian dikenal sebagai Makkah.

Ketika mereka kehabisan air dan makanan, atas perintah Allah malaikat Jibril kemudian menghentakkan bumi, sehingga mata air pun muncul dari tanah yang berada di bawah kaki Ismail. Menurut dia, saat itu berbagai suku di Makkah pun datang dari berbagai penjuru untuk mengambil air yang kini dikenal dengan air zamzam tersebut.

Pada zuatu saat sumur Zamzam pun hancur dan tertutup. Beruntung Kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib memiliki suatu nadzar, sehingga ia pun harus menggali sumur itu lagi setelah nadzarnya dipenuhi oleh Allah.

Bangunan tua sumur Zamzam itu berada di tengah-tengah Mataf, yaitu areal thawaf. Bagunan itu awalnya dibangun dengan lingkaran tembaga seperti abad ke-14. Ember di sumur itu merupakan ember yang dibuat pada 1299 Hijriyah, sehingga saat ini sudah dimasukkan ke dalam Museum of Architecture Dua Masjid Suci.

Setelah perluasan Mataf yang dilakukan pada tahun 1377 Hijriyah, bangunan sumur Zamzam pun dihancurkan seiring dengan terus bertambahnya para jamaah. Pada tahun 1400 Hijriyah, almarhum Raja Khaled akhirnya memerintahkan apa yang dikenal sebagai operasi pembersihan terbesar sumur Zamzam

Pada tahun 2010, Raja Abdullah bin Abdulaziz meluncurkan sebuah proyek untuk membangun tempat pengelolaan air dan tempat penyarungan senilai 700 juta riyal Saudi atau sekitar satu kuadriliun rupiah. Tempat penyaringan ini terletak 4,5 kilometer dari Masjidil Haram.

Selain itu, 120 ton air Zamzam juga diangkut setiap hari ke Masjid Nabawi di Madinah dengan menggunakan truk trangki berspesifikasi khusus, sehingga air tetap jernih. Air Zamzam kini tersedia di 7.000 kontainer steril untuk didistribusikan di dalam dan di sekitar Masjid Nabawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement