Sabtu 01 Apr 2017 01:53 WIB

Konferensi Internasional NU di Belanda Hasilkan Piagam Den Haag

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Reiny Dwinanda
Lambang NU.
Foto: Google.plus.com
Lambang NU.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi internasional yang dihelat pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda menghasilkan Piagam Den Haag. Piagam tersebut dideklarasikan dan ditandatangani pada 29 Maret 2017 dalam acara malam kebudayaan berjuluk Nusantara Night yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. 

Acara Nusantara Night merupakan bentuk dukungan Dubes RI untuk Belanda, I Gusti Wesaka Puja, atas penyelenggaraan konferensi internasional dan sekaligus penguatan atas pesan-pesan utama yang dihasilkannya.

Dibacakan oleh Duta Besar RI untuk Aljazair Safira Machrusah, Piagam Den Haag berisi empat konsideran dan enam butir pernyataan. Dua konsideran pertama berturut-turut mengangkat persoalan global yang dihadapi umat manusia dewasa ini dan betapa persoalan global tersebut telah melemahkan otoritas pemerintah yang sah dan sekaligus memberi peluang bagi sebagian kelompok untuk mengampanyekan populisme dan kekerasan atas nama etnis dan agama. 

Konsideran ketiga menyangkut kontribusi besar yang diperankan Islam Nusantara sebagai faktor pengikat kemajemukan bangsa Indonesia, pembentuk identitas nasional dan sistem politik demokratis, serta pilar tatanan masyarakat madani yang kuat. "Konsideran terakhir menegaskan Islam Nusantara sebagai modal sosial-politik yang sangat berharga bagi eksistensi bangsa Indonesia, baik dalam kaitannya dengan persoalan dalam negeri maupun dalam pergaulan yang lebih luas di tingkat regional dan global," ujar Safira melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/3).

Piagam Den Haag ditandatangani oleh 10 pihak. Selain Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Duta Besar RI untuk Aljazair, Libanon, Arab Saudi dan Azerbaijan turut menyepakatinya. Demikian pula dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), perwakilan diaspora Muslim Indonesia di Belanda, dan aktivis dialog agama dan perdamaian di Belanda. 

Sementara itu, tidak kurang dari 120 undangan yang menghadiri acara Nusantara Night turut menandatanganinya di lembar terpisah sebagai bentuk dukungan moral terhadap pesan yang disuarakan oleh Piagam Den Haag. 

Konferensi internasional tersebut menyampaikan pesan kunci berupa signifikansi Islam Nusantara terhadap upaya-upaya global menjawab berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia di seluruh dunia belakangan ini. Masalah kekerasan sektarian, ketimpangan sosial-ekonomi, xenophobia, Islamophobia, dan krisis ekologi global termasuk di dalamnya. 

Untuk menguatkan pesan kunci tersebut, hasil-hasil konferensi kemudian dirumuskan dalam bentuk Piagam Den Haag yang berjudul “Islam Nusantara untuk Perdamaian, Keadilan dan Persaudaraan Seluruh Umat Manusia”. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement